Kamis, 12 Desember 2013

KONSEP BACKWARE BENDING SUPPLY DI SEKTOR TENAGA KERJA

Nama : Wiwit Tri Chahyani
NPM : 27212761
Kelas : SMAK06-3

Konsep Backward Bending Supply disektor tenaga kerja


Dalam ilmu ekonomi , kurva penawaran backward -bending kerja atau kurva penawaran tenaga kerja mundur - bending adalah perangkat grafis yang menunjukkan situasi di mana , sebagai " nyata" atau upah inflasi dikoreksi peningkatan melebihi tingkat tertentu , orang akan menggantikan luang ( non - dibayar waktu ) untuk pekerjaan yang dibayar - waktu dan upah yang lebih tinggi sehingga menyebabkan kurang waktu-kerja yang ditawarkan untuk dijual . [ 1 ]

The " tenaga kerja - rekreasi " tradeoff adalah tradeoff yang dihadapi oleh manusia upah - produktif antara jumlah waktu yang dihabiskan terlibat dalam pekerjaan upah - membayar ( diasumsikan tidak menyenangkan ) dan kepuasan yang menghasilkan waktu non -bayar yang memungkinkan ( 1 ) partisipasi dalam " leisure" kegiatan dan ( 2 ) penggunaan waktu yang diperlukan untuk melakukan perawatan diri , seperti tidur . Kunci untuk tradeoff ini adalah perbandingan antara upah yang diterima dari setiap jam kerja dan jumlah kepuasan yang dihasilkan oleh penggunaan waktu non -bayar. Perbandingan seperti umumnya berarti bahwa upah yang lebih tinggi membujuk orang untuk menghabiskan lebih banyak waktu bekerja untuk membayar , ini " efek substitusi " menyiratkan kurva penawaran tenaga kerja memiliki kemiringan positif . Namun, kurva penawaran tenaga kerja mundur - bending terjadi ketika upah lebih tinggi sebenarnya membujuk orang untuk bekerja lebih sedikit dan untuk " mengkonsumsi " lebih banyak waktu luang atau waktu non -bayar



    PENAWARAN TENAGA KERJA

Penawaran tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang dapat disediakan oleh

pemilik tenaga kerja pada setiap kemungkinan upah dalam jangka waktu tertentu. Dalam teori klasik sumberdaya manusia (pekerja) merupakan individu yang bebas mengarnbil keputusan untuk bekerja atau tidak. Bahkan pekerja juga bebas untuk menetapkan jumlah jam kerja yang diinginkannya. Teori ini didasarkan pada teori tentang konsumen, dimana setiap individu bertujuan untuk memaksimumkan kepuasan dengan kendala yang dihadapinya.

Menurut G.S Becker (1976), Kepuasan individu bisa diperoleh melalui konsumsi atau menikmati waktu luang (leissure). Sedang kendala yang dihadapi individu adalah tingkat pendapatan dan waktu. Bekerja sebagai kontrofersi dari leisure menimbulkan penderitaan, sehingga orang hanya mau melakukan kalau memperoleh kompensasi dalam bentuk pendapatan, sehingga solusi dari permasalahan individu ini adalah jumlah jam kerja yang ingin ditawarkan pada tingkat upah dan harga yang diinginkan.


Kombinasi waktu non pasar dan barang-barang pasar terbaik adalah kombinasi yang terletak pada kurva indefferensi tertinggi yang dapat dicapai dengan kendala tertentu. sebagaimana gambar 3, kurva penawaran tenaga kerja mempunyai bagian yang melengkung ke belakang. Pada tingkat upah tertentu penyediaan waktu kerja individu akan bertambah apabila upah bertembah (dariW ke W1). Setelah mencapai upah tertentu (W1), pertambahan upah justru mengurangi waktu yang disediakan oleh individu untuk keperluan bekerja (dari W1 ke WN). Hal ini disebut Backward Bending Supply Curve.





Layard dan Walters (1978), menyebutkan bahwa keputusan individu untuk menambah atau mengurangi waktu luang dipengaruhi oleh tingkat upah dan pendapatan non kerja. Adapun tingkat produktivitas selalu berubah-rubah sesuai dengan fase produksi dengan pola mula-mula naik mencapai puncak kemudian menurun.
Semakin besar elastisitas tersebut semakin besar peranan input tenaga kerja untuk menghasilkan output, berarti semakin kecil jumlah tenaga kerja yang diminta. Sedangkan untuk menggambarkan pola kombinasi faktor produksi yang tidak sebanding (Variable proportions) umumnya digunakan kurva isokuan (isoquantities) yaitu kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi faktor produksi (tenaga kerja dan kapital) yang menghasilkan volume produksi yang sama. Lereng isokuan menggamblfncan laju substitusi teknis marginal atau marginal Rate of Technical Substitution atau dikenal dengan istilah MRS. Hal ini dimaksudkan untuk melihat hubungan antara faktor tenaga kerja dan kapital yang merupakan lereng dari kurva isoquant.

Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar