Rabu, 12 Juni 2013

Tugas minggu ke 6


BAB 17
  
Text Box: Pembangunan Terlanjutkan
(Sustainable Development) 

 


1. Rusaknya/Memburuknya kondisi lingkungan hidup
berkurangnya jumlah hutan,sedangkan hutan yang ada kualitasnya sangat menurun.sedangkan dinegara2 dunia ketiga,kerusakan lingkungan yang paling menonjol adalah penebangan hutan,menurunya kualitas air,degredasi lahan,dan meningkatnya pemukiman kumuh di wilayah perkotaan.
1. Ketidakadilan Antargenerasi
pendahulu kita,telah mengeksploitasi alam sedemikian rupa,sehingga tidak memberikan cadangan yang memadai untuk dinikmati generasi selanjutnya.
1. Imbang Korban Pertumbuhan Ekonomi-Kualitas Lingkungan Hidup
a. Beberapa konsep dasar
1)      Sumber daya ekonomi
Sumber daya ekonomi adalah unsure lingkungan hidup yang ada dalam diri dan diluar diri peribadi manusia yang dapat secara riil dan atau potensial bermanfaat untuk aktivitas produksi barang dan jasa,dalam rangka peningkatan kualitas hidup manusia,secara individu maupun kolektif.
2)      Sumber daya alam
Sumber daya alam ialah sumber daya yang terbentuk karna kekuatan alamiah,misalnya tanah,air,dan perairan,uadara dan ruang,mineral,panas bumi,gas bumi,angin,pasang surut arus laut.sumber daya alam merupakan salah satu sumber daya ekonomi yang paling penting,tetapi jika terus menerus digunakan jumlahnya akan menjadi berkurang.
3)      Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,daya,keadaan dan makhluk hidup,termasuk manusia dan pelakunya,yang memengaruhi  kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

a.       Pertumbuhan Ekonomi dan Eksploitasi Sumber Daya Alam
Ketika membahas teori pertumbuhan ekonomi telah ditunjukan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh jumlah factor produksi yang digunakan dan tingkat efisiensi penggunaanya.

Dimana:
Y : output (PDB)
K :barang modal (sumber daya buatan)
L :tenaga kerja (sumber daya manusia)
N :sumber daya alam

b.      Pertumbuhan Ekonomi dan Penurunan Kualitas Lingkungan
Beberapa ukuran sederhana penurunan kualitas lingkungan hidip adalah polusi udara,air dan tanah, makin sulitnya memeperoleh air bersih,makin memanasnya suhu bumi, serta terganggunya iklim dan cuaca akibat perusakan hutan.\

2. Masalah-Masalah di Masa Mendatang
Menurut Emil Salim (1988),beberapa masalah yang akan terus menerus dihadapi masyarakat dunia adalah kependudukan,ketersediaan pangan, kelestarian spesies dan ekosistem,industrialisasi,ketersediaan energy,dan perkembangan kota.semua masalah tersebut akan terus meningkatkan tekanan atau kerusakan lingkungan hidup.
A. Kemiskinan
Jumlah penduduk dunia tahun 1999 adalah 5,982 miliar jiwa, dimana>1 miliar hidup dalam keadaan sangat miskin.umumnya mereka tinggal diwilayah-wilayah yang sangat miskin kekayaan alamnya, khususnya SDAT-nya. Yang dikhawatirkan adalah kemiskinan tersebut akan meningkatkan kerusakan lingkungan hidup.
b. Dampak Kemajuan Teknologi Yang Mendua
            Yang dimaksud dengan dampak kemajuan teknologi yang mendua adalah di satu sisi kemajuan teknologi telah meningkatkan efisiensi penggunaan SDA. Dilihat dari sisi ini sebenarnya dapat dilakukan penghematan penggunaan SDA,bahkan pemulihan stok SDAT.Disisi lain, kemajuan teknologi telah meningkatkan kemampuan produksi manusia. Jika aktivitas produksi tidak dibatasi, jumlah absolut SDA yang tereksporasi meningkat tajam.
c. Kekuatan Monopoli
            Gejala monopoli di pasar output dan input (monopsoni) makin jelas terlihat selama sepuluh tahun terakhir ini. Dari faktor penyebabnya,monopoli dapat dibedakan menjadi monopoli karena undang-undang dan monopoli alamiah.
            Di negara sedang berkembang (NSB), gejala monopoli yang terjadi umumnya adalah monopoli berdasarkan undang-undang. Tidak jarang hak monopoli ini diberikan untuk kegiatan-kegiatan produksi yang eksploitatif terhadap SDA.
            Di negara-negara maju, gejala monopoli yang terjadi adalah monopoli alamiah. Kemampuan monopoli tersebut diperoleh karena penguasaan teknologi, informasi, manajemen dan sumber-sumber faktor produksi.
3. Pembangunan Terlanjutkan (Sustainable Development)
            Masalah-masalah yang telah dijelaskan di atas mendorong pemikiran alternatif konsep pembangunan. Salah satu hasil penting adalah berhasil dirumuskannya konsep pembangunan terlanjutkan
a. Definisi dan Pengertian
            Yang dimaksud dengan pembangunan terlanjutkan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
            Rumusan diatas memuat dua komponen pokok, yaitu kebutuhan dan keterbatasan. Konsep kebutuhan berhubungan erat dengan aspek keadilan distribusi output dunia, dimana seharusnya pemenuhan kebutuhan diprioritaskan kepada penduduk yang masih bergulat dalam kemiskinan. Keterbatasan dikaitkan dengan aspek teknologi dan pranata sosial dalam pengelolaan SDA dan atau lingkungan hidup, agar SDA yang tersedia dapat digunakan untuk keperluan generasi sekarang dan mendatang. Selain itu diharapkan juga dapat memperbaiki kualitas lingkungan hidup yang sudah terlanjur rusak
b. Perhitungan PDB Berdasarkan Konsep Pembangunan Terlanjutkan
            Perubahan cara pandang tentang pembangunan ekonomi membawa konsekwensi terhadap perubahan cara dan indikator penilaian keberhasilan pembangunan. Salah satunya adalah perubahan perhitungan PDB.
PNN=PNB-Dm-Dn..........................................................................................................(17.2)
dimana:
            PNN = Produk Nasional netto yang terlanjutkan (sustainable Net National Product)
            PNB = Produk Nasional Bruto
            Dm  = depresiasi barang modal (depreciation of manufactur capital assets)
            Dn   = depresiasi sumber daya lingkungan (depreciation of environmental capital)
                        Dinyatakan dalam satuan moneter (uang) per tahun
            Dari persamaan diatas terlihat bahwa perhitungan PNN berdasarkan konsep pembangunan terlanjutkan memperhitungkan kelestarian SDA dan kwalitas lingkungan hidup.
Karena pelestarian lingkungan dan penghematan SDA membutuhkan biaya, maka biayanya harus diperhitungkan dalam analisis PDB.\
PNN= PNB-Dm-Dn-RA-A.........................................................................................(17.3)
Di mana :
RA = Pengeluaran yang dibutuhkan untuk memulihkan (to restore) sumber daya lingkungan, seperti hutan, air, ikan
A   = Pengeluaran yang dibutuhkan untuk mencegah kerusakan lingkungan, seperti polusi udara, penurunan kwalitas air dan tanah
            Rumusan (17.2) dan (17.3) memberikan konsekwensi terhadap jumlah output yang dihasilkan perekonomian.
4. Penerapan di Indonesia
            Sejak awal tahun 1970 perhatian dan komitmen Indonesia terhadap konsep dan pelaksanaan pembangunan terlanjutkan terlihat sangat meningkat.
            Di dalam negri, komitmen pemerintah diwujudkan dalm GBHN dan pembuatan Undang-undang maupun peraturan pemerintah tentang lingkungan hidup.
a. masalah Lingkungan di Indonesia
            Jika diklasifikasi, ada empat masalah lingkungan yang sangat serius yang sedang dihadapi Indonesia saat ini, yaitu :
1) Deforestrasi
            Hutan indonesia menduduki tempat kedua dalam hal luas setelah brasil, dan mewakili 10% dari hutan tropis dunia yang masih tersisa. Hampir 75% dari luas lahan indonesia digolongkan sebagai areal hutan(sekitar 144juta hektar), dan 100-110juta hektar di perkirakan sebagai hutan lindung ( closed canopy )yang lebih kurang 60juta diperuntukan bagi hutan produksi.
               Proses deforestrasi yang berlangsung dengan tingkat tinggi telah mengancam penyediaan bahan kayu dasar dan produk hutan sekunder serta mengurangi pelayanan lingkungan seperti sumber mata air dan preservasi habitat alam yang penting. Degradasi huatan yang diakibatkan oleh proses deforestrasi di Indonesia tergolong tinggi, bukan hanya karena kebijakan pemerintah melalui transmigrasi dan pemberian hak pengusahaan hutan (HPH), melainkan juga karena aktivitas masyarakat, baik individu maupun kelompok.
2) Degradasi Lahan
            Degradasi lahan (Land Degradation) berupa erosi merupakan masalah lingkungan serius di Indonesia. Masalah ini terjadi bukan hanya karena proses deforestrasi, tetapi juga sebagai dampak dari pertanian yang intensif-modern. Pada daerah-daerah luar Jawa, lahan marjinal yang terbaik yang tertutup hutan banyak yang sudah dan sedang diubah untuk pertanian. Di Pulau Jawa, lahan pertanian yang subur telah berubah fungsi menjadi kepentingan perkotaan dan Industri. Pada daerah-daerah dataran tinggi dan sekitar aliran sungai mengalami erosi tanah yang tinggi. Erosi yang sering diakibatkan oleh penebangan hutan mengancam pengangkutan air,sistem irigasi, dan kehidupan ikan-ikan daerah hilir.
3) Kekurangan Air
            Kekurangan air (water shortages) merupakan salah satu masalah lingkungan utama di Indonesia. Karena deforestrasi pada daerah dataran tinggi (uplands) telah mengakibatkan meningkatnya permintaan air dan meningkatkan polusi air permukaan akibat erosi. Pada musim kemarau, baik di Pulau Jawa maupun di luar Jawa, terjadi kekurangan air permukaan, sementara itu sumber daya air tanah (groundwater) sekitar kota-kota pantai utama sedang dikuras berlebihan (overdrawn). Kekurangan air ini, antara lain, juga sebagai dampak samping dari proses deforestrasi dan erosi.
4) Polusi Udara dan Air
            Proses Industrialisasi dan urbanisasi yang cepat disepanjang pantai utara Jawa telah mengakibatkan tingkat polusi udara dan air yang sangat tinggi dan selanjutnya mengancam pertumbuhan industri dan perkotaan. Limbah Industrimencemari sungai-sungai dan menimbulkan resiko kesehatan yang serius pada penduduk perkotaan yang tergantung dari sungai-sungai itu untuk kebutuhan air dan ikan, serta membunuh spesies dan merusak batu karang (coral reers) di sepanjang lautan. Selain karena jumlah industri yang semakin banyak, sebagian besar industri belum memiliki alat penanganan limbah yang memadai. Selain karena jumlah penduduk yang banyak, kontribusi polusi dari sampah rumah tangga diperparah oleh terbatasnya sistem pembuangan kotoran sampah yang memadai.
b. Faktor Penentu Pelaksanaan Pembangunan Terlanjutkan di Indonesia
            Masalah lingkungan merupakan masalah yang sangat kompleks yang membutuhkan keterlibatan semua pihak, baik pemerintah dengan seluruh perangkat yang terkait pihak swasta atau pelaku ekonomi maupun masyarakat luas. Kesemua unsur ini perlu keterpaduan dan kebersamaan dalam menyukseskan pelaksanaan pembangunan terlanjutkan atau pembangunan berwawasan lingkungan.
1) Kehendak Politik Pemerintah
            Kehendak politik pemerintah yang berkaitan dengan penanganan masalah lingkungan untuk mewujudkan pembangunan terlanjutkan adalah faktor penting dalam mempercepat proses tersebut. Pembenturan antara kepentingan ekonomi dan lingkungan terkadang sulit bagi pemerintah untuk menerapkan konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan ini. Kehendak politik pemerintah tidak hanya dengan pernyataan dan simbol politik saja, melainkan direalisasikan dalam kebijakan dan ketertiban dalam pelaksanaannya. Penegakan kebijakan yang efektif dan efisien merupakan faktor penting guna menjamin pecapaian tujuan dari kebijakan lingkungan.
2) Peranan Institusi Lingkungan Pemerintah
            Salah satu tindak lanjut dari kebijakan lingkungan di Indonesia, pemerintah telah mendirikan dan mengembangkan institusi yang menangani isu lingkungan yaitu badan pengendalian lingkungan (Bapedal) dan Pusat studi lingkungan (PSL), serta lembaga-lembaga terkait. Lembaga-lembaga ini menjadi ujung tombak bagi pelaksanaan kebijakan lingkungan di Indonesia. Efektifitas dan efisiensi kerja lembaga ini menjadi kunci utama tercapainya tujuan kebijakan lingkungan di Indonesia.
3) Peranan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
            Kehadiran LSM yang bergerak di bidang lingkungan mempunyai arti tersendiri dalam gerakan pembangunan terlanjutkan. Institusi semacam ini bisa secara langsung menangani proyek-proyek untuk mengatasi masalah lingkungan, serta mendidik masyarakat akan sadar lingkungan. Dalam konteks yang lebih luas, kehadiran institusi lingkungan semacam ini bisa mengubah opini masyarakat agar peduli lingkungan.  
4) Peranan Sektor Industri
            Dukungan pelaku ekonomi produsen merupakan salah satu kunci utama dalam suksesnya pembangunan berkelanjutan. Sektor ini dititik beratkan pada orientasi ekonomi, sedangkan pencegahan masalah ekonomi membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
5) Peranan Media Massa
            Peranan media massa sangat penting dalam mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya masalah lingkungan. Media Massa tidak hanya berfungsi  sebagai penyebar informasi,melainkan sekaligus bisa mengubah opini masyarakat tentang masalah yang diberitakan. Sadar linkungan (darling) merupakan kunci penting tentang partisipasi aktif masyarakat dalam menangani masalah lingkungan. Pemberitaan yang sering tentang masalah linkungan serta masalah-masalah yang berkaitan dengan pelaksanaannya, pelanggaran, serta proses pelaksanaan Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), misalnya, akan efektif bagi peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan.
6) Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat
            Kesadaran masyarakat umun akan lingkungan merupakan faktor penting dalam pelaksanaan pembangunan terlanjutkan. Partisipasi masyarakat terhadap masalah lingkungan sangat tegantung pada tingkat kesadaran dan kepedulian mereka terhadap masalah lingkungan tersebut. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap pengendalian masalah lingkungan perlu upaya yang terarah dan berkesinambungan,di samping peningkatan faktor-faktor diatas
c. Otonomi Daerah
            Mulai 1 Januari 2001 pengelolaan sumber daya alam (SDA) dilaksanakan dalam kerangka desentralisasi berdasarkan UU No.22/1999. Titik berat penyelenggaraan otonomi daerah adalah kabupaten, sedangkan provinsi menjalankan fungsi-fungsi dekonsentrasi.
            Salah satu fungsi strategis yang diserahkan kepada pemerintah kabupaten adalah lingkungan hidup. Sedangkan wewenang tentang penggunaan SDA dan standar konservasi ada di tangan pemerintah pusat
Pada awal tahun 2001 Pemerintah telah mengeluarkan Keppres tentang Kewenangan Penyelenggaraan Otonomi Daerah di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, yang menjadi acuan pembagian kekuasaan atas rezeki sumber daya pertambangan antar pemerintah pusat dan pemerintah daerah
d. Pengelolaan Sumber Daya Kelautan
            Salah satu Departemen baru yang dibentuk oleh pemerintahan Abdurahman Wahid adalah Departemen Kelautan dan Perikanan. Pembentukan departemen tersebut sangat relevan bagi Indonesia. Sebab Indonesia adalah negara maritim yang ¾ wilayahnya merupakan lautan.
            Potensi kelautan Indonesia belum tergarap sepenuhnya. Diperkirakan bahwa sampai 1997 Indonesia baru memanfaatkan 59% potensi perikanan laut. Potensi sumber daya kelautan yang masih dapat dikembangkan beberapa diantaranya :
1) potensi perikanan yang masih bisa dimanfaatkan sebesar 2,6 juta ton per tahun
2) budidaya tambak masih dapat dibuka hingga 500000 hektar
3) budidaya karang dan rumput laut
4) cekungan minyak, khususnya di lautan dalam
5) energi kelautan dan energi gelombang
6) wisata bahari dan
7) transportasi laut
            Beberapa masalah yang dihadapi dalam pengelolaan sumber daya kelautan antara lain adalah :
1) Kurangnya data dan informasi tentang kelautan kita
2) Kerusakan-kerusakan sumber daya kelautan seperti habisnya hutan mangrove di daerah-daerah berpenduduk padat
3) Masih lemahnya kapasitas manajerial pengelolaan laut, dilihat dari lemahnya aspek kelembagaan
4) Minimnya dana yang tersedia untuk pelestarian lingkungan, termasuk kelautan
5) Lemahnya pendukung lingkungan daerah.
6) Potensi konflik horizontal maupun vertikal dalam hal pengelolaan sumber daya kelautan, dengan diterapkannya UU No 22/1999

Tidak ada komentar:

Posting Komentar