Rabu, 12 Juni 2013

Tugas minggu ke 5


BAB 16 
PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN
Bab ini menguraikan secara ringkas tentang bidang studi ekonomi pembangunan( economics of development ). Akan di bahas apa yang dimaksut dengan ekonomi pembangunan, tujuan dan ruang lingkup pembahasannya, apa bedanya dengan teori-teori ekonomi konvensional, dan mengapa bidang studi ini berkembangkan. Di bagian akhir akan di ulas beberapa teori utama yang umumnya di pakai untuk menjelaskan fenomena pembangunan ekonomi yang terjadi setengah abad terakhir ini.
1.    Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Pembangunan
Istilah ekonomi pembangunan mengacu kepada suatu pengertian tentang ilmu ekonomi yang di terapkan dalam analisis masalah dan kebijakan perekonomian negara-negara yang belum maju (underdeveloped countries).
Ekonomi pembangunana mulai berkembang pesat setalah perang dunia ke 2  (PD II) di sekitar pertengahan 1940-an. Pada waktu itu b anyak sekali negara-negara Asia dan Afrika yang berhasil melepaskan diri dari belenggu penjajah. Termasuk di antaranya adalah indonesia. Yang memotivasi negara-negara tersebut memerdekakan diri adalah keinginan hidup bebas, layak dan manusiawi. tetapi, ternyata  kemerdekaan secara politis tidak dapat segera melepaskan negara-negara tersebut dari penderitaan ekonomi. Sebaliknya, kemerdekaan politisi memberikan beban/tanggung jawab selanjutnya yaitu perjuangan menyejahterakan rakyat. Dengan kata lain  , kemerdekaan harus diisi dengan pembangunan ekonomi.
Dari  sudut pandang ilmu ekonomi, pembangunan ekonomi pada dasarnya adalah upaya untuk memperluas pengetahuan dan kebebasan memilih ( increasing the ability and freedom to choice ). Tercapainya hal tersebut merupakan indikator bahwa manusia secara individu mampu selektif dapat me ndapatkan utilitas /  kualitas hidupnya. Karena yang harus dibangun terutama adalah :

a.       Kualitas SDM, termasuk di dalam nya kualitas kesehatan, pendidikan , moral, metal, dan kemampuan untuk hidup bersama.
b.      Sarana dan prasarana, fisik seperti jalan raya, pelabuhan, sarana transportasi, sarana produksi dan komunnikasi.
c.       Kelembagaan-kelembagaan ekonomi modern, misalnya seperti hak kepemimpinan, sistem keuangan hukum, mekanisme pasar dan juga tata nilai baru.
Dengan di bangunnya hal-hal tersebut di atas, diharapkan kesejahteraan rakyat makin tinggim terutama makin baik, efisien, dan adilnya alokasi sumber daya ekonomi.
Dengan  uraian di atas, jelas bahwa pembangunan ekonomi merupakan pekerjaan yang sangat besar dan rumit dan tidak dapat di selesaikan dalam waktu yang singkat. Pemb angunan ekonomi sangat membutuhkan biaya dan pengorbanan yang besar. Bahkan pembangunan ekonomi merupakan proses antar generasi. Apa yang di rintis oleh generasi saat ini, baru akan dinikmati oleh beberapa generasi yang akan datang.
Namun yang lebih penting lagi adalah pembanguna ekonomi membutuhkan peralatan analisi yang lebih realistis di bandingan peralatan yang ada dalam teori ekonomi mikro maupun ekonomi makro. Sebab jika, anda perhatiakan dengan seksama, analisis mikro dan makro dibangun  berdasarkan asumsi – asumiyang kurang relevan dengan kondisi nyata negara-negara yang sedng berkembang (NSB). Misalnya analisis keseimbangan pasar tenaga kerja yang anda pelajari  ( dalam teori makro & mikro) di bangun berdasarkan asumsi bahwa upah di bayar sesuai produktivitas , sementara tujuan orang bekerja adalah memaksimumkan kepuasan. Asumsi tersebut sangat cocok untuk negara-negara maju , sedangkan  di NSB seperti di indonesia  diartikan upah lebih rendah atau lebih tinggi dari pada tingkat prodktivitas.
Di butuhkan penyesuaian lebih lanjut agar teori-teori hyang di kembangkan di barat dapat menangkap/menjelaskan prilaku rasional individu atau masyarakat di NSB . bahkan harus diikuti oleh kegiatan-kegiatan riset atau studi yang bersifat induktif. Hal inilah yang banyak di lakukan dalam teori ekonomi  pembangunan. Kaena inilah ilmu ekonomi pembangunan merupakan implikasi dan adaptasi teori  ekonomi barat dalam konteks negara-negara belim maju atau sedang berkembang, teori ini lebih sarat dengan masalah nilai (value). Target pembangunan yang ingin di capai dari kebijakan ekonomi yang di rancang harus berdasarkan prinsip efisien yaitu meminimalkan biaya  ( cost minimalization) atau maksimalisasi output ( output maxmization).
2.    BERKEMBANGNYA TEORI EKONOMI PEMBANGUNAN
Dalam bagian ini akan di tunjukan fakta-fakta yang mendorong perlunya pembangunan ekonomi degan menggunakan analisis ekonomi pembangunan. Fakta-fakta tersebut mencakup beberapa indikator mendasar untuk mengukur tingkat kesejahteraan manusia secara individu maupun kolektif.
a.     Klasifikasi negara
Pengelompokan negara yaitu negara maju (developed country), negara belum maju (underdeveloped country ), dan negara sedang berkembang /membangun ( developing country) . istilah yang sering di gunakan adalah istilah negara-negara utara dan selatan. Pengelompokan di bentuk oleh lebaga-lem baga kerjasama internasioal  seperti perserikatan bangsa bangsa (PBB) , bank dunia ,organisasi kerjasama pembangunan ekonomi. Perbedaan ini  tidak untuk menunjukan kejelekan tapi pebedaa ini untuk meningkatkan karakter-karakter dasar suatu perekonomian
o   Negara maju dan negara belum maju
Yang di maksut negara-negara (sudah ) maju, di singkat NSM (developed countries) adalah negara-negara yang berdasarkan kriteria bank dunia sedangkan negara-negara belum maju (underdeveloped country)  adalah negara negara yang belum mencapai kondisi tersebut bahkan ada negar-negara yang hidupnya begitu sederhana serta cendrung sangat miskin dan keterbelakangan. Penggolongan negara-negara inihanyalah satu dari beberapa pengklasifikasiaan yang di gunakan kebetulan atau berdasarkan perkembangan sejarah  terdapat kesamaan bentuk geografis maupun ideologis dari negara-negara tersebut.
o   Utara selatan
Pengelompokan ini berdasarkan letak wilayah geografis. Umumnya negara-negara maju yaitu Eropa Barat dan amerika utara ( amerika serikat dan kanada) ,kelompok ini mengacu kepada negara yang telah maju  dan kaya. Sementara kelompok selatan mengacu kepada negara-negara yang sedang berkembang (LDCS) dan NSB yang umumnya terletak di belahan bumu selatan.

o   Dunia  pertama, kedua dan ketiga
Pengelompokan ini berdasarkan idiologi yang dianut yang di maksut dunia pertama adalah negara barat yang liberal dengan sistem ekonomi kapitalis . dunia ke dua yaitu yang menganut  antiliberal  dengan sistem ekonomi yang cendrung sosialis dan dunia ke tiga adalah negara- negara yang tidak termasuk kepada kedua tersebut umumnya negara dunia ketiga ini masih keterbelakanga n atau sedang membangun sehingga ke mun gkinan akan memiliki makna yang sama.
b.    Fakta-fakta berdasarka laporan badan PBB
Laporn tentang perkembangan pembangunan manusia tahun 1999 yang di keluarkan United Nasional Devlopment Program menunjukan bahwa perekonomian prekonomian ketiga sangat memperhatinkan. Ada bebrapa tolak ukur yang di kembangan oleh para ahli ekonomi guna mengukur tingkat kemiskinan masyarakat adalah sebagai berikut:
o   Tolok ukur kemiskinan absolut yang di kembangkan oleh prof sayogyo ( dari IPB) yang menggunakan tingkat konsumsi dalam takaran ekuivalen dengan kg beras per orang per tahun 1997 :
Batas kemiskinan                  kota                             desa
Miskin                                     480                              320
Sangat miskin                          360                              240
Melarat sekali                          270                              180
            Bank dunia juga menetapkan suatu batasan kemiskinan absolut yang setiap tahun di hasilkan.
o   Kebutuhan fisik minimum (kfm) yaitu kebutuhan fisik  selama satu bulan bagi seorang pekerja yang di ukur dalam uang berdasarkan jumlah kalori, proteinvitamin dan bahan mineral lainnya yang di perlukan untuk hidup layak, yang di ukur dalam rupiah
o   Bank dunia juga membuat semacam indeks kemiskimuryang pemenuh kebutuhan berlaku kepada NSB berdasarkan tolak ukur ini, ambang kemiskinan adalah tingkt pemenuhan kebutuhan  fisik yang kemudian dinyatakan dalam uang.
o   Badan Pusat Statistik (BPS) juga menggunakan tolak ukur dari bank dunia yamg rata-rata pemheluaran untuk pemenuhan kebutuhan  2.100 kalori per hari, tetapi di tambah oleh kebutuhan minimum publikasi terakhir bank dunia membuat esyimasi mengenai angka kemiskinan di indonesia  dalam estimasi tersebuat terdapat perbedaan mengingat standar metodologi digunakan oleh bank dunia berbeda. Penggunaan garis kemiskinan internasional seperti itu memiliki kelebihan  sekaligus kekurangan. Tampaknya distribusi pendapatan dunia di abad 21 ini akan sulit di perbaiki karena beberapa alasan yaitu :
1.      Makin melemahnya akses penduduk di dunia ketiga terhadap SDE penting, khususnya informasi. Jaringan informasi modern , khusunya satelit, di kuasai penduduk-penduduk kaya
2.      Makin tertinggalnya SDM sebagian besar penduduk dunia ketiga, di lihat dari indikator pendapatan perkapita.
3.      Makin kuatnya cengkraman perusahaan-perusahaan multinasional yang umumnya  berasal dari negara maju.
Kondisi memprihatinkan bukan hanya terjadi pada bidang ekonomi saja dalam bidang politik juga lebih dari 15 juta penduduk duni ketiga harus mengungsi karena konflik internal dan konflik antar negara dunia ketiga juga semakin besar.
c.      Hakikat pembangunan
Ada 3 elemen penting yang perlu di perhatikan berkaitan dengan pembangunan, yaitu :
o   Proses
o   Upaya
o   Penimgkatan kualitas hidup.

1. Pembangunan sebagai sebuah proses
Pembangunan sebagai sebuah proses adalah pembangunan merupakan sebuah tahap yang harus di jalani oleh setiap masyarakat atau bangsa. Sejarah menunjukan tahap-tahap tersebut dapat belangsung secaa alamiah, artinya  suatu negara bisa saja menjadi negara maju tanpa harus menggunakan teori-teori pembangunan. Negara-negara yang menjalani pembangunan secara alamiah mereka membutuhkan waktu lebih dari 1.000 tahun untuk dapat di sebut sebagai negara maju.


2.Pembangunan sebaga upaya
Sebagai sebuah upaya pembagunan merupakan tindakan aktif yang harus di lakukan oleh suatu negara/bangsa yang ingin mau. Alasan yang paling mendasar adalah menjukan pengalaman bahwa sebagian bangsa yang telah maju secara alamiah gagal mempertahankan tingkat kemajuaan. Bahkan beberapa diantaranya saat ini menjadi negara/bangsa keterbelakangan dan tidak memiliki peran penting dalam peraturan politik dunia.
3.Pembangunan berarti peningkatan kualitas hidup
Harus diakui kualitas hidup adalah suatu konsep yang sangat relatif dan abstrak. Tetapi ada ukuran / perasaan yang bersifat universal yang di pakai sebagai patokan yang relatif objektif. Suatu bangsa dapat di katakan baik juka bangsa tersebut bisa menghargai dirinya tersebut. Dan dia bisa menghormati dirinya sendiri dan orang lain. Sikap-sikap  di atas secara politis tercemin dari kesedian menerima perbedaan pendapat dan atau keputusan bersama.

d.    Hakika pembangunan ekonomi
Pembangunan ekonomi ( economic development ) lebih luas makna nya daridari pertumbuhan ekonomi (economic growt). Jika konsep pertumbuhan ekonomi lebih mengacu kepada perubahan-perubahan kuantitatif, maka pembangunan ekonomi juga mencakup dimensi kualitatif. Pertumbuhan ekonomi hanya merupakan salah satu unsur pembangunan ekonomi.
Pembangunan ekonomi    =         pertumbuhan ekonomi                        +         perubahan
( economic development)  =         (economic growth)                  +         (changes)
o   Pertumbuhan ( growth )
Menunjukan perubahan skalar jika output perekonomian dari waktu ke waktu makin bertambah, di katakan telah terjadi pertumbuhan. Hal ini dapat dianalog dengan pertumbuhan manusia.

o   Perubahan ( changes )
Menunjukan perubahanke arah kematangan ( kedewasaan ) analog te ntang ini adalah manusia yang sehat, sealain bertambah besar juga bertambah dewasa yamg di maksut bertambah dewasa adalah terjadi perubahan-perubahan yang kualitatif perubahan-perubahantersbut adalah sebagai berikut :
a.      Perubahan sikap  ( attitude changes )
Antara lain adalah penghargaan terhadap waktu yang di wujudkan dalam hal tepat waktu, kesediaan melakukan sesuatu dengan persiapan atau perencanaan. Makin tinggi tingkat kemandirian juga merupakan perubahan sikap yang sangat di butuhkan. Hal ini tidak hanya di ekspresikan dalam hal tidak lagi percaya begitu saja terhadap takdir.

b.      Perubahaan kelembagaan ( institutional changes )
Yang harus di prioritaskan adalah hak kepemilikan uang dan mekanisme pasar. Makin individualnya hak kepemilikan, makin tingginya tingkat penggunaan uang dan makin berjalannya mekanisme pasar( persaingan sempurna ) dapat memacu manusia bekerja lebih keras dan produktif.mereka makin mampu melakukan optimalisasi individu sebab jika hak kepemilikan masih bersifat kolektif seperti dalam masyarakat pedesaan akan menimbulkan gejala free rider ( pemboncengan gratisan) maksutnya orang-orang yang malas, tidak berkualitas atau produktif masih mampu mempertahankan hidupnya tanpa bekerja, mereka menumpak hidup kepada para sanak saudaranya.

c.       Perubahan struktural
Perubahan struktural yang terutama adalah struktur produksi dan pegeluaran. Jika perekonomian makin modern, maka sumbangan output sektor industri dan jasa makin meningkat, sedangkan sektor pertanian semakin meurun. Salah satunya adalah kriteria negara maju .


3.KARAKTERISTIK NEGARA SEDANG BERKEMBANG
            Kita memperdalam  pengertian tentang negara-negara belum maju, dengan melihat karakteristik-karakteristik ( ciri-ciri ) umumnya.
a.      Rendahnya tingkat kehidupan ( low level of giving )
Rendahnya ti ngkat kehidupan terutama di lihat dari kemampuan pemenuhan kebutuhan dasar. Laporan UNDP 1999 menunjukan masih lebih dari satu miliar penduduk NSB hidup dalam kondisi miskin, kekurangan gizi sehingga kesehatan juga buruk dan umumnya pendidikan masih sangat rendah.
b.      Rendahnya tingkat prouktivitas ( low level of prodictivity )
Rendahnyta tingkat produktivitas dapat di lihat dari PDB perKapita atau PDB per kerja yamh sangat kecil. Hal ini berkaitan dengan rendahnya tinkat kehidupan, juga bekkaitan dengan terbatasnya kesempatan kerja yamg tersedia, terutama bagi meraka yang berpendidikan rendah.
c.       Tingginya Tingkt Pertambahan Penduduk ( high rates of population growth )
 Tingginya oertambahan penduduk di NSB adalah dua sampai empat kali lipat pertambahan penduduk negara-negara maju. Tidak mengherankan jika sekitar 75 % penduduk dunia ini merupakan penduduk NSB tinggi nya ini dapat menimbulkan masalah besar yang berkaitan penyediaan pangan, pendidikan , kesehatan, dam kesempatan kerja .
d.      Tinggina Resiko tingkat Ketergantungan ( high rates of dependency ratio )
Adalah ukuran yang menunjukan beberapa besar beban penduduk usia produktif ( 15-64 tahun ) karena menanggung usia non produktif ( 0-14 tahun + ≥ 65 tahun ).

        
Di mana :
            DR = Depenncy ratio
Jika angka DR = 0,64 atau 64 %, maka setiap 100 orang usia produktif herus menanggung 64 penduduk lainnya yang non produktif.
Besarnya angka DR sangat berhubungan dengan struktur penduduk. Di NSB karena tingkat pertambahan penduduk sangat tinggi, maka struktur penduduk di dominasi oleh penduduk usia muda ( 0 – 14 tahun ) yang belum produktif.
e.       Tingginya Tingkat Pengangguran ( high rates of unemployment )
Tingkat pengangguran di NSB umumnya juga sangat tinggi. Angka pengangguran akan semakin besar bila di ukur dengan angka underemployment. Penyebab tingginya tingkat pengangguran adalah laju pertumbuhan angkatan kerja yang tinggi di banding laju pertumbuhan kesempatan kerja rendahnya pertumbuhan kesempatan kerja berhubungan eret dengan tingkat penanaman modal, khususnya di sektor-sektor modern .
f. Ketergantungan pada Sektor Pertanian Primer ( Substantial Dependence on Agricultural-Primary Production )
Negara-negara belum berkembang umumnya sangat tergantung pada hasil sector pertanian atau sektor primer. Bahkan ada negara-negara yang sangat tergantung pada hasil satu komoditas pertanian saja. Perekonomian yang seperti ini disebut perekonomian monokultur. Selain sector pertanian, ada juga perekonomian yang sangat tergantung pada hasil atu barang saja.
g. Pasar dan Informasi Yang Tidak Sempurna (Imperfect Market and Information)
Struktur pasar barang dan jasa umunya nonkompetisi sempurna, dapat berupa monopoli dan oligopoli dipasar output, serta monopsoni dan oligopsoni di pasar factor produksi. Penguasaan informasi juga tidak seimbang dan simetris. Informasi dikuasai hanya oleh sekelompok pengusaha yang mempunyai hubungan baik dengan penguasa sehingga cenderung merugikan konsumen.
h. Ketergantungan Yang Besar dan Kerentanan Terhadap Kondisi Eksternal (Dominance, Dependence, and Vulnerability in International Relation)
Yang dimaksud dengan ketergantungan pada kondisi eksternal adalah kondisi domestik
 perekonomian NSB yang dipengaruhi  kondisi perekonomian lainnya, khususnya perekonomian negara-negara maju. Industrialisasi juga dapat menyebabakan perekonomian makin tergantung pada kondisi eksternal bila industry dibangun, bahan baku dan barang modalnya sangat mengandalkan impor.

4. Pembangunan Ekonomi Sebagai Proses Transformasi
a. Transformasi Pertanian
Transformasi pertanian (agriculture transformation ) adalah perubahan kegiatan pertanian dari bersifat tradisional dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau tingkat subsistensi menjadi kegiatan yang modern berskala besar dan bermotifkan memperoleh keuntungan. Tranfosmasi pertanian baru akan terjadi jika sisi penawaran dan permintaan distimulir agar terus meningkat.
Upaya peningkatan sisi penawaran melalui peningkatan kapasitas produksi, misalnya penerapan teknologi, peningkatan pengetahuan, keahlian dan spesialis serta memperbesar skala usaha. Peningkatan permintaan terhadap output pertanian dapat dilakukan melalui peningkatan pendapatan/kesejahteraan masyarakat, mengaitkan sector pertanian dengan sector industri serta memperluas pasar ekspor.
b. Transformasi Demografi
1. Transisi Demografi
Transisi  kependudukan adalah suatu perubahan dari kondisi tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi ke kondisi tingkat kelahiran dan kematian rendah. Makin majunya masyarakat menyebabkan keluarga lebih mementingkan kualitas anak. Keinginan perencanaan keluarga makin besra karena dalam masyarakat industry, biaya ekonomi mempunyai anak menjadi semakin besar. Sementara kemajuan teknologi pencegahan kehamilan (kontrasepsi) juga mendukung keinginan tersebut akibatnya tingkat kelahiran juga menurun.
2. Perubahan Struktur Penduduk
            Dalam jangka panjang terjadi perubahan struktur penduduk, terutama dari usia dan pendidikan. Dilihat dari kategori usia, jumlah penduduk akan didominasiboleh penduduk usia produktif dan manula. Sementara dilihat dari pendidikan, akan makin banyak penduduk yang berpendidikan menengah atau lebih tinggi.
3. Meningkatnya Penduduk Perkotaan
            Kemajuan ekonomi juga ditandai dengan berkembangnya kota – kota lama dan tumbuhnya kota – kota baru. Kota – kota tersebut berfungsi sebagai pusat administrasi pemerintahan, kegiatan ekonomi (bisnis) dan juga pusat kebudayaan. Jika ekonomi makin maju, tuntutan fasilitas modern dan aktivitas nonpertanian meningkat, akibatnya jumlah penduduk yang tinggal diperkotaan akan menigkat.
c. Transformasi Struktural
1. Struktur Produksi
Negara agraris adalah negara yang sebagian besar output nasionalnya (PDB) berasal dari sector pertanian. Pada awal PJP Indonesia masih disebut sebagai negara agraris sebab lebih dari separuh PDB berasal dari sector pertanian, dimana sekitar 60% angkatan kerja berkerja di sector pertanian. Salah satu strategi yang di tempuh pemerintah adalah pengembangan sector industry, dan mengaitkannya dengan sector pertanian. Upaya tersebut memperbaiki struktur perekonomian dimana pada tahun 1997 sekitar 20% PDB berasal dari sector industry, suatu keadaan yang lebih baik dibanding 30 tahun sebelumnya dimana sector industry hanya menyumbang 8% PDB. Namun Indonesia belum disebut sebagai negara industri, sebab suatu perekonomian baru dapat disebut sebgai negara industri jika output sektor industrinya merupakan 30% atau lebih dari total ouput nasional.
2. Struktur Permintaan
Struktur prmintaan/pengeluaran agregat akan mengalami perubahan jika perekonomian telah makin maju. Pada tahp awal perkembanganya, umunya lebih dari 70% permintaan/pengeluaran adalah untuk konsumsi rumah tangga. Artinya, ketika perekonomian belum maju dan kesejahteraan belum baik, sebagian besar pendapatan digunakan untuk kebutuhan konsumsi, khususnya konsumsi kebutuhan pokok. Pada saat perekonomian maju, secara nominal tingkat konsumsi akan meningkat, tetapi secara relati (presentase) akan menurun. Artinya, pada saat masyarakat makin makmur, pengeluaran terbesar bukan lagi untuk konsumsi. Ini menunjukkan bahwa  yang akan meningkat pesat adalah pengeluaran untuk investasi.

d. Tranformasi Kelembagaan
Transformasi kelembagaan adalah makin tersedia dan sempurnanya lembaga-lebaga untuk pengambilan keputusan yang individual atau mandiri. Agar keputusan individu tersebut tudak bertentangan dengan kepentingan umum, lembaga-lembaga yang mengatur kehidupan kolektif juga harus diberdayakan. Transformasi kelembagaan sangat memperkuat transformasi-transformasi lainnya, sehingga perekonomian dapat mempertahankan pertumbuhan dan perubahan ekonomi dalam jangka panjang.
b. Teori Mathus
     Thomas Robert Malthus (1766-1834) menyoroti keterkaitan antara penambahan ekonomi dengan pertambahan penduduk.ekonomi hanya akan bertumbuh dalam jangka panjang jika pertambahan penduduk lebih rendah daripertumbuhan ekonomi.menurut Malthus, pertumbuhan penduduk yang menurut deret ukur, sementara pertumbuhan pangan menurut deret hitung,menyebabkan perekonomian untuk generasi mendatang cenderung suram. Dalam arti, generasi yang akan datang cenderung mengalami kekurangan pangan. Hal itu bisa dihindari jika pertambahan penduduk dikendalikan. Di Indonesia,cara berpikir Malthus memberikan inspirasi bagi pelaksanaan kebijakan penduduk,khusnya melalui program Keluarga Berencana (KB).
c. Teori Karl Marx
   Karl Marx (1818-1883) memendang proses kemajuan ekonomi sebagai proses evolusi social. Menurutnya,factor pendinamis perkembangan ekonomi adalah kemajuan teknologi. Pada awalnya kemajuan teknologi dikuasai dan disalahgunakan oleh sekelompok kecil masyarakat, yang oleh Marx disebut  kaum borjuis atau kapitalis.dengan memanfaatkan kekuatan politik dan pasar, para pemilik modal terus mengakumulasikan keuntungan mereka dalam bentuk penambahan stok barang modal. Penambahan stok barang modal dalam jangka panjang tidak diimbanngi dengan hasil yang memadai, karena pasar terus melemah akibat perilaku pemilik modal,yang terus menerus mengeksploitasi buruh.
  Pada saatnya nanti kaum buruh akan meberontak dan menang. Barang modal yang ada bukan lagi merupakan milik pribadi (pemilik modal), melainkan milik bersama. Zaman itulah yang disebut sebagai zaman sosialisme. Tetapi zaman sosialisme bukanlah puncak keemasan kaum buruh, sebab akan hadir zaman komunisme yang bercirikan tidak adanya pemerintahan. Manusia bekerja bukan sekedar untuk makan,tetapi sebagai bagian dari ekspresi diri.
  Oleh para pemimpin komunisme Rusia,m teoti pembangunan Karl Marx yang bersifat evolusioner diubah menjadi teori pembangunan yang revolusioner dengan melakukan beberapa tindakan :
merebut kekuasaan dengan kekerasan dari tangan Tsar Rusia,
membentuk monopoli politik dengan mendirikan partai mayoritas tunggal,
monopoli kekuatan militer,
mempercepat proses kemajuan ekonomi dengan menggunakan mekanisme non pasar, yaitu perencanaan terpusat.
d. Teori Rostow
       Teori-teori ini melihat pembangunan ekonomi sebagai proses perubahan yang bersifat garis lurus dan bertahap. Salah satu teori yang terkenal adalah teori W.W Rostow tentang tahap-tahap pertumbuhan ekonomi. Menurut Rostow, suatu perekonomian akan berkembang menjadi perekonomian maju dalam lima tahap.
1)      Tahap perekonomian Tradisional

Pada tahap ini kegiatan ekonomi masih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan sendiri. Produktifitas masih rendah, sementara aplikasi teknologi manajemen masih sangat terbatas.

    Menurut  Rostow,ciri-ciri pada tahap ini adalah:
a)      Tingkat produksi per kapita dan produktivitas per pekerja masih sangat rendah,karena ilmu pengetahuan modern dan teknologi belum dikenal.
b)      Sebagai besar tenaga kerja berada di sector pertanian.
c)      Struktur social bersifat hirarkis/feudal.
d)      Hubungan keluarga masih sangat erat dan kekuasaan dipegang oleh mereka yang mempunyai tanah luas.

2)      Tahap Pra Lepas Lasnda

    Yang dimaksud tahap lepas adalah tahap dimana perekonomian mampu tumbuh dan berkembang dengan kekuatan mandiri. Tahap ini tidak terjadi seketika. Persiapan-persiapan lepas landas dilakukan pada tahap pra lepas landas. Beberapa indicator yang dapat dilihat antara lain adalah membaiknya kualitas SDM,makin cepatnya akumulasi pemupukan modal,dan makin berfungsinya lembaga-lembaga ekonomi modern.

   Tahap pra lepas landas merupakan masa transisi di mana masyarakat mempersiapkan diri untuk mencapai pertumbuhan dengan kekuatan mandiri. Prasyarat yang harus di penuhi dahulu untuk dapat lepas landas adalah adanya perubahan perubahan yang cukup fundamental dibidang ekonomi,politik ,social budaya,dan system nilai.

3)      Tahap Lepas Landas  (Take Off)

tahap lepas landas ditandai dengan tingginya pertumbuhan ekonomi dan investasi.
 Penerapan teknologi dan manajemen modern makin luas dan antensif. Dengan demikian perekonomian mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan jangka panjang. Struktur ekonomi juga makin seimbang dan kuat, dimana peranan sector ekonomi modern (industry dan jasa) makin besar.


 Tahap ini diawali dengan perubahan yang drastis, baik dibidang social maupun politik,
Terciptanya kemajuan ekonomi yang pasat karena inovasi-inovasi dan terbukanya pasar-pasar baru. Semuanya meningkatkan  investasi  yang  selanjutnya mempercepat laju pertumbuhan pendapatan nasional di atas tingkat pertambahan peduduk.
               Rostow menyebutkan 3 ciri Negara yang sudah lepas landas, yaitu :
a)      Meningkatnya jumlah investasi dari <5% menjadi >10% dari Produk Nasional Bruto.
b)      Perkembangan suatu atau beberapa sector industry dengan tingkat laju pertumbuhan yang tinggi,yang dapat memacu sector-sector lain (disebut leading sector).
c)      Terciptanya suatu rangka dasar politik, social dan  lembaga2 yang me nyebabkan pertumbuhan dapat berlangsung terus yang di dukung dengan penggunaan sumber modal dalam negri.
4)      Tahap Kedewasaan (Maturity)

Tahap ini oleh Rostow diartikan sebagai suatu periode di mana masyarakat sudah secara efektif menggunakan teknologi modern pada sebagian besar faktor2 produksi dan kekayaan alamnya. Dalam hal ini sektor2 ekonomi berkembang dengan pesat ; leading sector dimasa lepas landas biasanya mengalami kemunduran,tetapi digantikan oleh sector lain.

      Pada tahap ini, tingkat pertumbuhan ekonomi tidak lagi setinggi tahap lepas landas.
Namun menurutnya tingkat perubahan kuantitas diimbangi dengan pertumbuhan hal2 yang kualitatif,sehingga perekonomian makin kuat dan mandiri.

5)      sumptTahap konsumsi massa tingkat tinggi (High mass Conion)

   Dalam tahap ini, tinggkat konsomsi masyarakat sudah sangat tinggi, terutama konsumsi energy. Gambaran nyata tentang keadaan ini dapat dilihat pada kehidupan masyarakat di Eropa Barat, Amerika Utara, dan jepang.
 
     Tahap ini mempunyai ciri2 :
a)      Adanya jaminan yang lebih baik bagi angkatan kerja.
b)      Tersedianya konsumsi bagi rakyat yang semakin memadai.
c)      Negara mencari perluasan kekuatan dimata dunia
e. Teori Neo Imperialisme
      teori ini mencoba menjelaskan mengapa  NSB sampai saat ini belum sepenuhnya berkembang. Salah satu jawaban penting  adalah  program pembangunan ekonomi telah menimbulkan ketergantungan baru terhadap negara2 kapitalis. Dengan kata lain, pembangunan ekonomi justru membawa perekonomian NSB ke dalam penjajahan (imperialisme) gaya baru, yaitu penjajahan yang bukan dengan menggunakan kekuatan militer, melainkan ekonomi.

f. Teori Lewis
Teori  Arthur Lewis mencoba menjelaskan bahwa pertumbuhan dan perkembangan ekonomi suatu Negara dapat dilakukan dengan meningkatkan pertumbuhan sector industry. Kelebihan tenaga kerja disektor pertanian telah menyebebkan prokdutivitas  tenaga kerja sama  dengan nol. Pertumbuhan sector industry akan menyebabkan sebagian pekerja sector pertanian pindah ke sector industry .perpindahan ini tidak akan menurunkan output seektor pertanian,sebab pekerja disektor pertanian sangat melimpah. Menurut Lewis, syarat yang dibutuhkan untuk menjadi sector industry sebagai mesin pertumbuhan adalah investasi (barang modal) di sector indistri harus di tingkatkan.pada saat yang bersamaan,upah kerja di sector indistri harus ditetapkan lebih tinggi dari tingkat  upah di sector pertanian. Perbedaan tingkat upah tersebut akan menarik pekerja di sector pertanian pindah ke sector industry.

g. Teori Pembangunan Neo Klasik
teori ini merupakan pengembangan kembali ide-ide awal dari teori Neo-Klasik untuk di terapkan dalam pembangunan ekonomi dunia ketiga. Teori ini sangat percaya bahwa pembangunan ekonomi di dunia ketiga akan berhasil bila menerapkan prinsip2  mekanisme pasar . seba,  melalui mekanisme pasar  (pertukaran) ,spesialisasi,produktivitas,dan kualitas  SDM diasah dan diarahkan, sehingga kualitas hidup kolektif dapat di tingkatkan.
         Teori pembangunan Neo Klasik mengakui kemungkinan terjadinya kegagalan pasar  (market failure) jika diterapkan sepenuhnya di dunia ketiga. Karena itu teori ini sampai batas tertentu setuju dengan adanya intervensi pemerintah. Seperti halnya Adam Smith, teori ini berpendapat bahwa campur tangan yang terbaik adalah yang paling minimal  (the minimal government is the best government). Campur tangan yang paling diharapkan dari pemerintah adalah memfasilitasi (facilitating) agar mekanisme pasar berjalan seoptimal mungkin. Langkah konkrit yang dapat dilakukan pemerintah ,misalnya, adalah melakukan investasi sarana dan prasarana fisik (jalan raya,pelabuhan,telekomunikasi)dan social (pendidikan dan kesehatan). Pendekatan ini sering di sebut sebagai pendekatan yang bersahabat dengan pasar (market friendly approach). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar