Nama
: Wiwit Tri Chahyani
NPM
: 27212761
Kelas
: SMAK06-3
Konsep
Flow dan konjungtor
Fluktuasi atau perubahan yang terjadi kegiatan perekonomian disebut
sebagai konjungtur atau business cycle. Yang menjadi pokok
permasalahan timbulnya konjungtur menurut teori moneter adalah jumlah
uang yang beredar di masyarakat. Apabila masyarakat banyak memegang
uang, maka akan timbul kecenderungan mempergunakan uangnya untuk
keperluan konsumsi dan investasi, sedangkan sebaliknya, apabila uang
sulit diperoleh, maka pengeluaran dunia bisnis dan masyarakat juga
akan berkurang. Pengurangan jumlah uang sampai pada tingkat minimum
ini akan menghalangi upaya dari perusahaan untuk melakukan ekspansi.
- Siklus Ekonomi atau Bisnis
Siklus ekonomi adalah fluktuasi ekonomi yang melanda produksi
nasional, pendapatan, kesempatan kerja, yang biasanya berlangsung
selama 2 sampai 10 th, yang ditandai dengan adanya kontraksi dan
ekspansi di seluruh sektor ekonomi.
Menurut Kusnendi (dalam Modul Makroekonomi), siklus bisnis ekonomi
adalah fluktuasi pertumbuhasn ekonomi disekitar trendnya yang
meliiputi masa depresi,recovery,boom, dan resesi.
Menurut Yanuar,SE,MM (dalam modul pengantar ekonomi makro), Siklus
ekonomi adalah pasang surutnya kegiatan ekonomi di sekitar trend
setelah dilakukan penyesuaian musiman
Siklus ekonomi adalah putaran kegiatanperekonomian, kadang
kegiatan ekonomi lesu- banyak pengangguran, kadang kegiatan ekonomi
bergairah-pengangguran kecil-produktivitas naik. (Magistra Media
Maya Community Samarinda Option,pdf)
Siklus bisnis adalah suatu deretan masa resesi dan masa kemakmuran
yang berulang-ulang dengan teratur dan yang meluas ke mana-mana.
Siklus siklus bisnis ini harus dibedakan dari variasi musiman
(berkurangnya penjualan baju hangat pada musim panas) dan
kecenderungan (trend) sekular (terutama yang berhubungan dengan
populasi seperti ledakan kelahiran bayi). Tahapan-tahaan dari siklus
bisnis ini adalah tahapan kulminasi, kontraksi, resesi, nadir,
perbaikan, dan ekspansi. (John Petroff. Translation 2005 Roy
Sukamto)
Slump / Resesi / LembahResesi adalah penurunan aktivitas ekonomi yang meluas ke mana-mana. Penurunan semacam ini biasanya menyebabkan banyak pekerja yang kehilangan pekerjaannya. Suatu resesi yang serius biasanya disebut depresi.
- Pengangguran Tinggi
- Tingkat permintaan beli rendah atau daya beli yang rendah bila dibandingkan dengan daya produksi yang terpasang / tersedia untuk menghasilkan barang konsumsi. Yang berakibat pada rendahnya laba perusahaan
- Perusahaan bisa merugi
- Keyakinan akan masa depan makin kecil / menipis. Bisa ditandai dengan anjloknya Index harga saham gabungan
- Perusahaan tidak bersedia mengambil resiko investasi baru.
- Jika lembah ini cukup dalam = RESESI
- Mesin – mesin tua mulai diganti
- Kesempatan kerja, pendapatan serta pengeluaran konsumsi meningkat
- Harapan akan masa depan makin cerah (IHSG naik)
- Penjualan dan laba meningkat
- Investasi yang tadinya (pada lembah/resesi) dianggap beresiko kembali diminati karena pandangan atau keyakinan akan masa depan berbalik dari pesimisme menjadi optimisme
- Karena permintyaan meningkat, sedangkan pada fase slump tersedia fasilitas produksi twerpasang yang banyak maka perusahaan denganm udah dapat meningkatkan produksi dengan cara mempergunakan kembali apa yang ada serta menggunakan tenaga kerja yang menganggur
- Penggunaan kapasitas terpasang pada kondisi tertinggi
- Mulai merasakan kurangnya tenaga kerja, terutama tenaga kerja ahli / terampil
- Kekurangan bagan baku
- Output hanya dapat ditingkatkan dengan menambah investasi baru yang memerlukan waktu
- Kenaikan permintaan diikuti dengan kenaikan harga, DEMAND > SUPPLY
- Biaya cenderung meningkat (COST Meningkat) namun Price (harga jual ==>> Sales) juga meningkat
- Kegiatan usaha umumnya masih sangat menguntungkan
- Hingga mencapai BOOM, ditandai dengan IHSG Super BULLISH.
- Permintaan menurun
- Pendapatan rumah tangga menurun
- Laba usaha turun
- Investasi yang tadinya menguntungkan dengan kurangnya
permintaan akan barang menjadi tidak menguntungkan / tidak menarik /
makin beresiko
Suatu siklus dalam kegiatan ekonomi mencerminkan fluktuasi (gerak
menaik dan menurun) secara bergelombang pada kegiatan ekonomi dalam
kehidupan masyarakat. Fluktuasi serupa itu terjadi secara berulang
dalam suatu jangka waktu tertentu. Secara umum dapat dikatakan bahwa
siklus kegiatan ekonomi terulang secara periodic, akan tetapi tidak
mutlak perlu bersifat regular; artinya, jangka waktu itu dalam
masing-masing siklus tidak harus selalu sama lamanya.
Pola siklus ekonomi mencakup tahap ekspansi yang pada suatu saat
berbalik menuju tahap kemunduran yang kelak disusul oleh pemulihan ke
arah ekspansi lagi. Tahap ekspansi ditandai oleh kegiatan ekonomi
yang semakin meningkat dan meluas secara bersam-sama di berbagai
ragam kehidupan. Tahap ekspansi disusul oleh tahap kemunduran umum
yang bersifat resesi. jika kemunduran itu berlangsung terus menerus
selama masa waktu yang lebih panjang, maka resesi menjurus pada tahap
depresi dimana dialami proses kontraksi (kegiatan ekonomi berkurang
menjadi tersendat-sendat dan terbelakang).
Siklus ekonomi menyangkut segala segi ekonomi dalam kehidupan
masyarakat yang akhirnya tercermin pada produk nasional dan
pendapatan nasional.
Pengertian tentang teori siklus ekonomi sangat relevan dalam
rangka pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi yang menyangkut
kebijaksanaan Negara untuk melakukan perubahan structural dalam tata
susunan ekonomi masyarakat tak dapat tiada meliputi usaha
jangka panjang yang memakan masa waktu beberapa generasi serta selalu
dihadapkan dengan berbagai rupa hambatan dan rintangan.
Oleh sebab itu, sudah masuk akal bilamana kita menempatkan kembali
pelajaran yang menyangkut siklus kegiatan ekonomi sebagai jalur
pemikiran yang saling berkaitan dengan pemikiran yang saling
berkaitan dengan pemikiran dalam teori ekonomi umum, bahkan sebagai
bagian integral daripadanya
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar