Nama : Wiwit Tri Chahyani
NPM : 27212761
Kelas : SMAK06-3
KONSEP BUDGET DAN KEPUASAN OPTIMAL
Tingkat kepuasan maksimum konsumen
dapat dicapai pada waktu konsumen dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan.
Bagaimana konsumen dapat memenuhi kebutuhan konsumen? Ada beberapa faktor yang
dapat memenuhi kebutuhan konsumen antara lain: pendapatan konsumen, harga
barang dan selera konsumen.
Sir John R. Hicks dalam analisis
kurva kepuasan sama, menjelaskan bahwa kurva kepuasan sama dan garis anggaran.
Hal ini mewujudkan hubungan antara pendapatan konsumen, harga barang dan selera
konsumen dalam pencapaian maksimum kepuasan konsumen. Sebagai ilustrasi ada dua
orang pembeli masuk supermarket. Orang pertama keluar supermarket tidak membeli
apapun, sedangkan orang kedua keluar supermarket membeli kebutuhannya.
Pertanyaannya, pembeli yang mana yang dapat mencapai tingkat kepuasan maksimum
konsumen? Jawabannya, tentunya pembeli yang dapat memenuhi kebutuhannya.
Pertanyaan berikutnya, mengapa kedua pembeli ada yang bisa membeli dan ada yang
tidak bisa membeli? Jawabannya adalah karena ada kemungkinan sesuai atau tidak
sesuainya pendapatan yang dimiliki, harga barang dan selera pembeli (dimana
salah satu saja tidak memenuhi maka tidak akan terjadi transaksi jual beli
itu).
A. GARIS ANGGARAN
Garis anggaran
adalah garis yang menghubungkan titik-titik keseimbangan kombinasi untuk
memperoleh 2 macam barang.gambaran berikut akan sangat membantu. Untuk
penyerdahanaan dimisalkan seorang konsumen mempunyai anggaran sebesar A. konsumen
tersebut mengkonsumsi dua produk T dan U dengan harga masing-masing PT dan Pu.
Konsumsi seorang konsumen untuk produk T dan U tidak dapat melebihi anggaran
yang dimiliki. Nal ini dapat dituliskan dengan persamaan:
PT T + PU U ≤ A
Pertidaksamaan
di atas menunjukkan pilihan tersedia bagi seorang konsumen (kombinasi produk T
dan U) dengan anggaran yang dimiliki. Pengeluaran seorang konsumen untuk produk
T dan pengeluaran produk U tidak boleh melebihi anggarannya. Jika seorang
konsumen menghabiskan seluruh anggarannya untuk membeli barang T dan U, maka
pertidaksamaan di atas menjadi persamaan, yang disebut persamaan garis
anggaran, yaitu:
PTT+PUU
= A
Dengan
demikian, garis anggaran dapat diartikan sebagai semua kombinasi produk T dan U
menghabiskan seluruh anggaran yang tersedia. Sekarang garis anggaran di atas
dapat digambar, dengan produk T pada sumbu horisontal dan produk U pada sumbu
vertikal. Akan tetapi persamaan diatas harus diubah dulu kedalam bentuk U=f(T).
Jika kedua ruas dikalikan dengan I/PU, maka akan didapat:
PT
|
T U
|
A
|
atauU
|
A
|
−
|
PT
|
T
|
|
PU
|
PU
|
PU
|
PU
|
Garis anggaran
ini ditunjukkan pada gambar 4.1. dengan U sebagai fungsi linier terhadap T,
intercept sebesar A/Pu dan kemiringannya adalah -PT/Pu. Daerah di bawah garis
anggaran, menunjukkan kombinasi produk T dan U yaag dapat diraih oleh seorang
konsumen; seperti titik V. Berbagai kombinasi T dan U di atas garis anggaran
menunjukkan kombinasi yang tidak bisa diraih oleh konsumen dengan anggaran yang
tersedia, misalnya titik W.
Garis anggaran
dan pilihan tersedia A/Pu dan ini menjadi titik potong garis anggaran dengan
sumbu horisontal. Jika konsumen ini menghabiskan seluruh, anggarannya untuk
produk U, maka jumlah maksimum U yang dapat dibeli adalah U=A/P, dan ini
menjadi titik potong garis anggaran dengan sumbu vertikal. Kemiringan garis
anggaran – PT / PU menunjukkan tingkat institusi pasar (TSP) antara produk T
dengan produk U.
Jika seorang konsumen menghabiskan seluruh anggarannya untuk
produk T, maka jumlah maksimum T yang dapat dibeli adalah
Tingkat
subtitusi pasar menunjukkan tingkat pertukaran antar produk pada harga pasar
yang terjadi. Untuk menunjukkan bagaimana tingkat subsitusi pasar antara produk
T dan U dapat diikut ilustrasi berikut. Dimisalkan seorang konsumen mempunyai
anggaran A sebesar 3000, sedangkan harga pasar untuk T dan U masing-masing 15
dan 20. Jumlah maksimum U yang dapat dibeli oleh konsumen pada kondisi ini
adalah 3000/20 = 150, sedangkan jumlah maksimum yang dapat dibeli adalah
3000/15 = 200. Kemiringan dari garis anggarannya adalah –Pr/PU= -15/20= -3/4.
Hal ini ditunjukkan oleh gambar 4..2.
Anggaplah posisi awal konsumen
dititik P, yaitu membeli 90 unit U dan 80 unit T. Jika konsumen beralih ke
titik Q, maka kombinasinya menjadi 120 unit U dan 40.
unit T. Akibat perubahan ini, konsumen harus menguranggi 40
unit (80-40) konsumsi T agar bisa menambah konsumsi U sebanyak 30 satuan. Untuk
tiga unit tambahan produk U, konsumen harus mengurangi konsumsi T sebanyak
empat unit. Dengan demikian tingkat subtitusi pasarnya adalah (AT-T) / AT= (120-90)
/ (40-80) =-3/4 yaitu sama dengan kemiringan dari garis anggaran.
1. Perubahan
Harga Produk
Jika
variabel-variabel ini berubah, maka pilihan tersedia juga akan berubah.
Terdapat tiga kemungkinan perubahan harga berubah dan pendapatan tetap, pendapatan
berubah dan harga-harga tetap atau pendapatan dan harga keduanya berubah.
Gambar 4.4, menunjukkan kemungkinan yang pertama, perubahan harga produk,
dengan pendapatan tetap.
Dimisalkan PT turun dari PTI
menjadi PT2 (PT2<Pr), sedangkan Pu tetap dan pendapatan tetap dengan
turunnya harga T maka kemiringan garis anggaran (PT/Pu) semakin kecil, sehingga
garis anggarannya semakin datar. Selanjutnya penurunan harga T membuat jumlah
maksimum produk T yang dapat dibeli oleh konsumen semakin banyak (AIPT,<A/PT2 karena PTI>PT2). Sedangkan
jumlah maksimum produk U yang dapat dibeli oleh konsumen tidak barubah karena
harga U tidak berubah. Jadi penurunan harga T akan memutar garis anggaran
keluar seperti yang ditujukkan pada gambar 4.3.
Jika harga
T meningkat menjadi PT3 maka yang terjadi adalah sebaliknya (PT3>PTI). Jumlah maksimum produk T yang
dapat dibeli oleh seorang.
konsumen akan berkurang
(A/I'-n>A/PT3,
karena PTI<PT3). Dengan demikian garis
anggarannya akan berputar ke dalam seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.3.
2. Perubahan
Pendapatan Konsumen
Kemungkinan kedua yang dihadapi
oleh seorang konsumen adalah terjadi perubahan pendapatan dengan tingkat harga
tetap. Pendapatan konsumen mula-mula adalah A1. Jika pendapatan meningkat menjadi
A2 sementara harga produk T dan U
tetap, apakah yang akan terjadi dengan garis anggaran? Jika harga produk T dan
U tetap maka PT/Pu yang menunjukkan kemiringan garis
anggaran juga tetap. Akan tetapi jumlah maksimum kedua produk yang dibeli oleh
konsumen akan meningkat karena naiknya tingkat pendapatan konsumen tersebut.
kenaikan pendapatan. Dan
sebaliknya, jika pendapatan konsumen menurun dari A1 sampai A3, dengan harga tetap, maka garis
anggaran konsumen akan bergeser ke kiri sejajar dengan garis anggaran
mula-mula. Pergeseran ke kiri menunjukkan semakin sedikitnya pilihan tersedia
seorang.
B. KURVA
INDIFEREN
Kurva indiferen
adalah kurva yang menghubungkan titik-titik keseimbangan kombinasi untuk
memperoleh 2 macam barang yang mempunyai tingkat kepuasan yang sama.
Asumsi utama ketika seorang manajer
menganalisis perilaku konsumen akan melakukan pilihan secara rasional. Ketika
seorang konsumen pergi ke pasar, toko atau supermarket, maka konsumen tersebut
telah mendefinisikan dengan jelas akan selera dan kesukaannya. Dengan anggaran
yang terbatas dan harga produk yang tertentu, seorang konsumen harus
mengalokasikan anggarannya agar memperoleh kepuasan maksimum. Untuk
penyerdahaan, dianggap scorang konsumen menghadapi dua pilihan T dan U (dapat
berupa sekelompok barang dan jasa).
Gambar 4.5 yang disebut sebagai
kurva indiferen akan memperjelas kaidah ini. Kombinasi T dan U yang semakin
jauh dari titik asal semakin disukai karena memberikan kombinasi yang lebih
banyak dibandingkan dengan yang lebih dekat terhadap titik asal. Gambar 4.5,
menunjukkan bahwa kombinasi R juga lebih disukai dari S, karena mengandung
kombinasi Q lebih disukai dari S.
Kaidah ini hanya memberikan
gambaran kasar tentang kesukaan konsumen lebih menyukai suatu kombinasi
dibandingkan kombinasi yang lain. Sebagaimana ditunjukkan pada gambar 4.5
kaidah di atas tidak dapat mejelaskan kombinasi manakah yang lebih disukai oleh
konsumen P, Q atau R. Kurva indiferen adalah suatu kurva yang menunjukkan
kombinasi antara T dan U sepanjang kurva indiferen memberikan kepuasan yang
sama bagi konsumen.
Bentuk (kemiringan) kurva indiferen
seorang konsumen tentunya akan berbeda dengan konsep yang dapat menjelaskan
selera seorang konsumen adalah tingkat subsitusi marjinal (TSM). TSM adalah
nilai absolut kemiringan kurva indiferen yang menunjukkan jumlah konsumsi
produk yang bersedia dikurangi untuk subsitusi dengan produk lain, sementara
kepuasan yang diperoleh oleh konsumen tetap sama.
U
Konsep TSM ini ditunjukan oleh
gambar 4.5 konsumen bersifat indiferen antara kombinasi P dan Q jika seseorang
konsumen beralih dari kombinasi P
dan Q, maka dia harus mengurangi
konsumsi U sebanyak 2 unit untuk menambah konsumsi T sebanyak 1 unit. Dengan
demikian jika pilihan konsumen berubah dari P ke Q, maka TSM antara U dan T
adalah 2. Jika seseorang konsumen beralih dari Q ke R, konsumen mendapat
tambahan produk T sebanyak 1 unit. Tetapi jumlah U yang tersedia dikorbankan
hanya sebesar 1 unit juga. Kaidah ini disebut sebagai TSM yang menurun. TSM
yang menurun artinya jumlah produk U yang dikorbankan oleh seorang konsumen
akan semakin kecil untuk dapat menambah jumlah konsumsi produk T sebanyak 1
unit.
C. KESEIMBANGAN
KONSUMEN
Tingkat kepuasan
maksimum konsumen tercapai pada waktu kurva indiferen bersinggungan dengan
garis anggaran. Pertanyaannya bagaimana kalau kurva indiferen berpotongan garis
anggaran atau menjauhi garis anggaran? Jawabannya adalah tidak memenuhi syarat,
karena baik kurva indiferen yang memotong maupun yang menjauhi, kedua-duanya
telah terjadi pemborosan untuk kurva indiferen yang memotong garis anggaran.
Tingkat kepuasan yang diterima lebih kecil dibandingkan dengan anggaran yang
dikeluarkan. Untuk kurva indiferen yang menjauhi garis anggaran yang diperoleh
dari hutang, sehingga tidak memenuhi kepuasan konsumen.
Kurva indiferen menunjukan selera
konsumen. Sesuai dengan kaidah semakin banyak semakin disukai, maka seseorang
konsumen akan berusaha untuk mencapai kurva indiferen yang tinggi, karena hal
ini akan memberikan kombinasi produk yang paling banyak. Akan tetapi terdapat
satu hal yang membatasi seseorang konsumen hanya dapat mencapai kurva indiferen
tertentu yaitu garis anggaran. Dengan anggaran tertentu yang dimiliki, konsumen
akan berusaha mencapai kurva indiferen yang paling tinggi. Gambar 4.7,
menunjukkan proses tersebut.
D. PERUBAHAN
KESEIMBANGAN
1) Perubahan
Harga dan Perilaku Konsumen
Jika harga produk berubah, maka garis
anggaran konsumen akan berubah sehingga akhirnya keseimbangan konsumen. juga
akan berubah. Gambar 4.8 memperlihatkan hal ini. Dimisalkan harga T menurun
dari PTI menjadi PT2 maka garis anggaran berputar keluar. Pilihan tersedia bagi
konsumen semakin banyak, sehingga konsumen juga memperoleh kepuasan yang lebih
tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh titik Q yang terletak pada kurva indiferen
yang lebih tinggi.
2)
Perubahan
pendapatan dan perilaku konsumen
Kurva
permintaan individu dapat diturunkan dari konsep kurva indiferen. Misalkan
keseimbangan konsumen mula-mula berada di titik P dengan anggaran tetap sebesar
A dengan harga PT, dan Pu (gambar 4.14). Jumlah produk T yang dikonsumsi pada
titik P adalah TI. Jika harga T turun menjadi PT2 (PT2 < PT1), dengan harga
PU dan anggaran A tetap, maka garis anggaran konsumen akan berputar ke kanan.
Keseimbangan konsumen sekarang berada pada titik Q, dimana itulah produk T yang
dikonsumsi menjadi T2 (T2>T1). Hubungan antara harga, T dengan jumlah T yang
diminta selanjutnya ditunjukkan oleh gambar 4.14b. Kurva yang diperoleh
menunjukkan hukum permintaan, yaitu jika harga suatu produk semakin murah, maka
jumlah produk yang diminta akan semakin banyak.
2.)
Kurva Permintaan pasar
Kurva permintaan pasar sebenarnya merupakan penjumlahan
horisontal dari seluruh kurva permintaan individu yang menunjukkan jumlah total
produk yang diminta oleh konsumen pada berbagai tingkat harga. Penjumlahan
horisontal mengandung arti bahwa yang dijumlah adalah kuantitas produk yang
diminta oleh seluruh konsumen.
Konsep ini ditunjukkan oleh gambar 4.15 Kurva Dp dan DQ menunjukkan kurva permintaan individu P dan Q. Pada harga produk sebesar 100, konsumen P dan konsumen Q tidak sanggup membeli produk tersebut. Jadi pada harga 100, permintaan pasar adalah nol. Pada harga 60, permintaan konsumen P sebesar 10 dan permintaan konsumsi Q sebesar 20 (gambar 4.15a). Dengan demikian pada harga 60, jumlah permintaan pasar adalah 30 unit (gambar 4.15b). Pada harga nol, jumlah produk yang diminta oleh konsumen P adalah 25 unit dan oleh konsumen Q sebesar 60 unit (gambar 4.15a). Dengan demikian total permintaan pasar pada harga nol adaiah 85 unit (gambar 4.15b).
REFERENSI :
http://elearning.upnjatim.ac.id/courses/EKONOMIMANAJERIAL/document/Ekonomi_Manajerial_(.pdf)/BAB_4.pdf
http://elearning.upnjatim.ac.id/courses/EKONOMIMANAJERIAL/document/Ekonomi_Manajerial_(.pdf)/BAB_4.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar