Produk perlengkapan bayi baru lahir
Perlengkapan bayi baru lahir adalah persiapan yang harus dilakukan secara matang, karena membutuhkan anggaran yang cukup banyak, sedangkan perlengkapan bayi baru lahir tersebut ada beberapa produk yang hanya bisa dipakai dalam waktu jangka pendek, sedangkan produk lain dapat digunakan untuk jangka waktu yang panjang. Hal yang paling umum ditemui saat calon pasangan orangtua berbelanja perlengkapan bayi adalah sering membeli perlengkapan bayi baru lahir yang tidak diperlukan, entah karena merasa dorongan impulsive atau karena rayuan dari penjaga toko.
Berbelanja perlengkapan bayi baru lahir memerlukan trik-trik agar dapat menghemat anggaran dan produk yang dibeli memang di butuhkan. Trik-trik dalam membeli perlengkapan bayi baru lahir, antara lain:
Fokus - Dalam mempersiapkan perlengkapan bayi baru lahir, calon ibu yang pertama kali menanti kelahiran buah hati pasti akan merasa semangat sekali dan keinginan untuk memberi kenyamanan pada bayinya sangat tinggi. Perasaan tersebut wajar sekali, akan tetapi jika perasaan yang timbul berlebihan akan membuat calon ibu berpikir barang-barang tersebut MUNGKIN akan diperlukan suatu saat nanti. Pola berbelanja MUNGKIN dibutuhkan sebaiknya dihindarkan. Akan lebih baik jika menanamkan pola berbelanja yang PASTI diperlukan dalam jangka waktu 3 bulan ke depan. Mengapa harus dipersiapkan 3 bulan? Karena 3 bulan pertama, ibu masih fokus dalam pemulihan diri dan merawat bayi, juga ukuran tubuh bayi pada masa 3 bulan juga mulai berkembang. Sehingga mempersiapkan perlengkapan bayi baru lahir cukup pada 3 awal bulan pertama terlebih dahulu, baru kemudian berbelanja perlengkapan bayi baru lahir lainnya bertahap sesuai kebutuhan pada masa itu.
Anggaran - Anggaran perlengkapan bayi baru lahir dapat diatur dengan cara membuat daftar perlengkapan bayi baru lahir terlebih dahulu. Untuk panduan membuat daftar perlengkapan bayi baru lahir dapat baca disini. Perhatikan kuantiti dari masing-masing produkperlengkapan bayi baru lahir, yang diperlukan. Kuantiti ini sangat menentukan anggaran belanja perlengkapan bayi baru lahir, dengan pertimbangan cepatnya ukuran tubuh bayi berkembang sebagai patokan. Sebagai contoh, terlalu banyak membeli baju bayi baru lahir dengan ukuran newborn tanpa perhitungan, akan mubazir karena hanya bisa dipakai oleh bayi mencapai umur sekitar 2 bulan saja. Tetapi jika melakukan perhitungan 1 hari memerlukan baju bayi baru lahir sebanyak 3-4 baju, maka dengan membeli 2 lusin akan dirasa cukup, dengan periode pencucian 2 hari sekali. Perhitungan tersebut dapat diterapkan dalam perlengkapan bayi baru lahir lainnya.
Pilihan Bijaksana - Produk perlengkapan bayi baru lahir memberikan banyak sekali varian, baik dari tingkat keperluan primer hingga hanya sebatas aksesoris. Sebelum calon ibu menentukan pilihan produk perlengkapan bayi baru lahir, ada baiknya calon ibu mengumpulkan informasi mengenai produk tersebut. Sebagai contoh, jika ingin membeli keranjang bayi dengan tujuan agar lebih mudah dalam membawa bayi berpergian. Berdasarkan penelitian, bayi yang digendong langsung dapat mengurangi tangisan bayi hingga 40%, karena bayi baru lahir dapat merasakan kehangatan dan kenyamanan saat berdekatan dengan ibunya. Dari informasi tersebut, calon ibu dapat menentukan apakah keranjang bayi tersebut masuk ke dalam daftar perlengkapan bayi baru lahir yang harus dibeli. Begitu juga dalam menentukan popok bayi kain atau popok disposable.
Sederhana & Kreatif - Perlengkapan bayi baru lahir yang penggunaanya jangka pendek, harus diperhitungkan secara matang apakah benar diperlukan atau dapat di gantikan dengan barang-barang sekitar. Misalnya, meja pengganti popok. Bayi baru lahir hingga umur 12 bulan adalah masa dimana bayi masih menggunakan popok setiap harinya. Mengganti popok memerlukan tempat yang rata dan bersih, dan produsen menangkap peluang tesebut untuk dijadikan sebuah produk, tetapi apakah produk tersebut diperlukan dirumah? Jawahannya merupakan pilihan calon ibu, tetapi jika calon ibu dapat mengganti popok dikasur, mungkin meja pengganti popok tersebut tidak diperlukan.
Untuk itu bentuklah pola belanja perlengkapan bayi baru lahir secara sederhana dan kreatif untuk mencari produk perlengkapan bayi baru lahir yang memungkinkan multi fungsi. Untuk menghindari kesalahan dalam membeli perlengkapan bayi baru lahir, calon ibu perlu mengetahui produk mana saja yang tidak dibutuhkan. Dibawah ini kami rangkum berdasarkan pengalaman ibu-ibu, antara lain:
1. Mesin penghangat handuk, perlengkapan bayi baru lahir yang berbentuk mesin ini mirip dengan mesin steril botol, yang bertujuan untuk menghangatkan handuk agar nyaman digunakan oleh bayi. Kenyataannya, iklim di Indonesia yang cenderung panas rasanya tidak memerlukan handuk hangat layaknya seperti spa.
2. Video monitor, perlengkapan bayi baru lahir berupa alat yang membantu memantau gerakan bayi saat tidak berada dalam ruangan yang sama. Ini merupakan salah satu alat yang membantu, hanya saja tidak memerlukan perlengkapan bayi baru lahir ini dengan frekuensi yang dapat memancarkan jarak jauh. Selain tidak mungkin bayi ditinggalkan sendiri dalam waktu lama, juga jika terjadi sesuatu mungkin tidak dapat melakukan apapun jika terjadi sesuatu sebelum kembali ke ruangan bayi.
3. Exersaucer, perlengkapan bayi baru lahir berupa ayunan dimana bayi berada diposisi berdiri. Permainan ini untuk bayi 1 tahun pertama tidak boleh diberikan, karena dianggap terlalu memaksakan bayi berada dalam posisi berdiri yang akan menganggu perkembangan bayi.dll
Dari contoh perlengkapan bayi baru lahir diatas yang harus dihindari, calon ibu dapat merancang sendiri daftar perlengkapan bayi baru lahir. Bisa juga, jika calon ibu mendapatkan hibah dari saudara yang telah memiliki anak, ini akan menghemat anggaran dalam membeli perlengkapan bayi baru lahir. Akan tetapi perlu memperhatikan kondisi dari perlengkapan bayi tersebut., pastikan kondisinya aman bagi bayi baru lahir. Jika merasa ragu, ada baiknya untuk membeli produk baru.
Yang Terlibat dan harus diperhatikan dalam proses pembelian konsumen:
- Yang memiliki ide: Orang tua dari si bayi yaitu ayah dan ibunya
- Yang membutuhkan produk : si bayi itu sendiri
- Yang memutuskan pembelian : Orang tua bayi
- Yang memiliki Uang : Orang tua, biasanya ayah dari bayi
- Yang melakukuan pembelian : Orang tua/ anggota keluarga lainnya
- Yang menggunakan : Bayi
Yang paling harus diperhatikan oleh produsen produk perlengkapan bayi adalah yang memutuskan pembelian yang tidak lain adalah orang tua si bayi