PT WINGS FOOD
SEJARAH
SINGKAT PERUSAHAAN
Wings
corporation didirikan pada tahun 1948 di Surabaya, Indonesia. Selama lima puluh
terakhir perusahaan ini telah berkembang dari sebuah industri rumah kecil
menjadi pemimpin pasar yang memperkerjakan ribuan orang dengan pabrik berlokasi
di Jakarta dan Surabaya.
Tujuan
dari Wings Corporation adalah memproduksi produk-produk kualitas Internasional
dengan harga ekonomis. Produksi pertama adalah dengan pembuatan sabun cuci
hijau buatan tangan. Dengan produk ini, Wings berhasil menembus pasar
kompetitif pada akhir tahun 1940-an.
Setelah
itu Wings memperkenalkan produk baru yaitu krim deterjen dan produk pembersih
lainnya dan saluran distribusi yang didirikan di seluruh Indonesia. Beberapa
dekade berikutnya melihat Wings terus memperluas lini produk untuk berbagai
rumah tangga dan produk perawatan pribadi.
Wings juga memperluas jaringan
distribusi selama periode ini, ke titik di mana produk yang tersedia di hampir
setiap kota dan desa di setiap provinsi negara itu, situasi yang ada sampai
hari ini. Wings saat ini memproduksi dan menjual ratusan SKU rumah tangga dan
produk perawatan pribadi, dan baru-baru memperluas lini produknya termasuk
minuman dan mie instan.
Hari ini, Wings diakui sebagai
produsen lokal terkemuka dan distributor rumah tangga dan produk perawatan
pribadi. Menjadi sebuah kelompok bisnis yang dinamis dan beragam, Wings masih
didedikasikan untuk visi awal perusahaan konsumen dengan menyediakan rumah
tangga dan produk perawatan pribadi kualitas tanpa kompromi.
PERKEMBANGAN PERUSAHAAN
Agar bisa
menjadi pemain global, Grup Wings harus terus meluaskan pasarnya ke
negara yang penduduknya banyak seperti Amerika Latin, India dan Cina. Juga,
membangun merek dan tim pemasaran yang hebat di luar negeri.
Di industri toiletris Tanah Air, ada
tiga pemain besar yang merangsek dan menguasai pasar: Unilever, Procter &
Gamble (P&G), dan Wings. Pemain yang disebut pertama dan kedua adalah
perusahaan multinasional. Pemain ketiga adalah pemain lokal yang mampu
bertengger di puncak dan menandingi raksasa toiletris dunia. Dengan bendera PT
Sayap Mas Utama, PT Wings Surya dan PT Lioninda Jaya, puluhan produk keluaran
kelompok usaha yang bermarkas di Kota Buaya ini, sudah sangat familier di
tengah masyarakat. Sebut saja detergen Wings, Giv, Nuvo, Ciptadent, Kodomo,
Mama Lemon, So Klin, Daia, Smile Up, dan masih banyak lagi produk toiletris
lainnya.
Hampir semua produk toiletris Wings
menempel ketat produk sejenis milik raksasa Unilever. Sekadar menyebut contoh:
Nuvo dengan Lifebuoy, So Klin dengan Rinso, So Klin Pewangi dengan Molto,
Sunlight dengan Mama Lemon. Di mata Handito Joewono, Chief
Strategy Consultant Arrbey, produk toiletris Wings memang terbukti
memiliki posisi yang cukup kuat di pasar. Wings cukup mampu menghadapi pemain
asing seperti Unilever. “Menjadi nomor satu atau dua,” ungkapnya.
Kedigdayaan Wings tak hanya di ranah
toiletris yang mampu membuat raksasa toiletris dunia Unilever ketar-ketir. Di
industri makanan pun, raksasa Indofood dibuat kalang kabut dengan kehadiran Mie
Sedaap yang diluncurkan Wings pada April 2003. Hanya dalam tempo setahun, Mie
Sedaap berhasil “mencuri” 12% pangsa pasar Indofood. Meski tidak ada data
angka, pertumbuhan Mie Sedaap terus melejit. Hal ini terlihat dari penambahan
mesin dan kapasitas produksi di dua pabrik Gresik dan Bekasi. Tak pelak,
Indofood yang selama ini melenggang sendirian tertohok dan secara agresif
langsung meluncurkan tiga merek tandingan: Mie Sayaaap, Sarimi dan SuperMi
Sedaaap. Selain merangsek pasar dengan Mie Sedaap, Grup Wings juga
membombardir pasar dengan produk minuman Jas-Jus dan Ale-Ale. Kedua produk ini
terlihat cukup mengkilap di pasar.
Tak hanya berjaya di bisnis
toiletris dan makanan. Kelompok usaha yang dibangun oleh duet Johanes Ferdinand
Katuari dan Harjo Sutanto pada 1948 ini telah menggurita ke berbagai sektor.
Kelapa sawit, perbankan, bahan bangunan, kimia, dan properti pun dirambahnya.
Di bisnis properti, Grup Wings memiliki sejumlah proyek perumahan prestisius,
sebut saja Raffles Hill di Cibubur yang diambil alih dari PT Gunung Subur
Sentosa karena kesulitan likuiditas saat krismon 1998. Di Surabaya, Grup Wings
membangun perumahan Nirwana Executive, Palem Indah, dan Palem Indah Permai.
Properti ritel komersial juga
dilirik. Bergandengan dengan raksasa rokok Grup Djarum, mereka membesut Pulau
Gadung Trade Center lewat bendera PT Nagaraja Lestari. Tak hanya di proyek
tersebut kolaborasi dua raksasa itu, kabarnya di proyek Superblok Grand
Indonesia Jakarta pun, Grup Wings punya andil cukup besar. Boleh jadi
kolaborasi ini dipicu karena mereka menjalin hubungan besan. Masih di bisnis
properti, Grup Wings juga mengibarkan Apartemen Patra Maisonette di Jakarta.
Di bisnis bahan bangunan, Grup Wings
mengembangkan keramik lantai dengan merek Milan (Milan Ceramics) sejak tahun
1989. Selain memproduksi Milan, di bawah PT Adyabuana Persada juga
mengembangkan merek Hercules. Selain itu, bergandengan dengan Siam Cement
(Thailand) sejak 1997 Grup Wings masuk ke bisnis papan gipsum dan plester
gipsum. Menggunakan bendera PT Siam-Indo Gypsum Industry, merek yang
dikembangkan adalah Elephant. Masih bermitra dengan Siam Cement, lewat PT
Siam-Indo Concrete Product, Wings memproduksi bahan semen fiber untuk
pengatapan. Selain itu, Wings pun merambah bisnis genteng keramik clay dengan
merek M-Class.
Di sektor keuangan, Grup Wings masuk
ke bisnis sekuritas dengan mengakuisisi PT UOB Kay Hian Securities pada 1994.
Tahun 2001, Wings kembali mengibarkan perusahaan sekuritas dengan bendera
Ekokapital Sekuritas. Di sektor keuangan, Wings juga mengibarkan Bank Ekonomi.
Tahun lalu, 98,96% saham Bank Ekonomi dijual ke HSBC dengan nilai sekitar Rp 7
triliun.
Dengan gurita bisnis tersebut,
diperkirakan total kekayaan Grup Wings mencapai Rp 13 triliun. Dan, sejak
2006, keluarga Katuari sudah masuk 10 besar pengusaha terkaya di Indonesia
versi Majalah Forbes. Menurut Handito, meski masuk ke berbagai
ranah bisnis, Grup Wings masih akan fokus pada dua bisnis utamanya: toiletris
dan makanan.“Mereka memiliki komitmen yang sangat besar dalam membesarkan kedua
bisnis tersebut. Dan hasilnya cukup terlihat, di mana Wings cukup mampu
menghadapi pemain-pemain asing seperti Unilever,” Handito menegaskan. Menurut
Handito, penting bagi Grup Wings terus memperhatikan dua pilar yang
telah melambungkan perusahaan yang berawal dari home industry menjadi
raksasa bisnis ini. Grup Wings tidak boleh kehilangan konsentrasinya dalam
mengembangkan dua pilar bisnis yang memiliki banyak ragam jenisproduk. “Bagaimanapun
Wings adalah salah satu raja toiletris dan calon raja makanan,” ungkapnya.
Dalam pengamatannya, saat ini
posisi produk makanan Wings memang belum sebesar produk toiletrisnya.
Bukan berarti, Wings tidak mampu membesarkan usaha makanannya itu. Ia
melihat dalam lima tahun terakhir ini Wings memang terlihat berusaha
membesarkan usaha makanannya hingga mampu menjadi ancaman bagi para pesaing
yang telah ada sebelumnya. Lihat saja gebrakannya lewat Mie Sedaap yang
membuat Indofood kebakaran jenggot karena pangsa pasar Indomie tergerus.
Senada
Handito, pengamat pemasaran Yadi Budhisetiawan dari ForceOne juga menilai keunggulan
Grup Wings memang pada bisnis fast moving consumer goods (FMCG) yang
menjadi bisnis inti Grup Wings. Ia menilai pertumbuhan grup ini
sangat fenomenal. “Pertumbuhannya bisa sampai 20% per tahun. Itu
sangat fenomenal karena jika dihitung inflasi saja 6%, bisa tiga kali lipat
dari inflasi,” ujarnya.
Ia melihat ada tiga faktor yang
melatarbelakangi kesuksesan di bidang ini. Pertama, Wings menghasilkan produk
yang terjangkau masyarakat luas. Kedua, kuat dalam jaringan distribusi sehingga
ketika meluncurkan produk baru lebih mudah dengan dukungan distribusi yang luas
dan dalam. Ketiga, menguasai industri oleochemical sehingga
industri toiletris bisa dikuasai.
Kekuatan Grup Wings di bisnis
toiletris karena menguasai juga bisnis hulunya. Wings memang sangat
visioner dan mempunyai konsep yang jelas dalam mengarap industri. Pola ekspansi
Grup Wings biasanya dengan lebih dulu menguasai industri hulu sebelum menggarap
hilirnya. Nah, di industri hulu yang menjadi kekuatannya, Grup Wings menjadi
produsen alkylbenzene – bahan baku utama detergen – terbesar
di Asia Pasifik lewat PT Unggul Indah Cahaya. Dengan kapasitas terpasang lebih
dari 200 ribu metrik ton per tahun, perusahaan ini memasok Wings dan sejumlah
produsen lokal, serta melempar ke negara ASEAN, Eropa, Amerika Serikat dan Australia.
Masih di industri hulu, Grup Wings
bergandengan dengan Grup Djarum dan Grup Lautan Luas membeli Ecogreen
Oleochemical dari Grup Salim. Ecogreen adalah produsenoleochemical terbesar
di dunia dengan kapasitas produksi lebih dari 100 ribu metrik ton per tahun. Oleochemical adalah
bahan baku industri perawatan tubuh, sabun, detergen, makanan, plastik,
farmasi, dan berbagai industri lain. Produksi Ecogreen, 95% diekspor dengan
pasar utama negara Asia (50%) seperti Jepang, Cina dan Korea; Eropa (20%); dan
AS (20%).
Sejatinya, tak hanya produk Ecogreen
yang diekspor. Produk toiletris dan makanan juga mendapat respons cukup bagus
di pasar mancanegara. Menurut pengamatan Yadi, produk toiletris Grup Wings
sampai ke pasar Afrika. Ia mengatakan, untuk pasar global memang Grup Wings
belum bisa disejajarkan dengan pemain seperti Unilever karena masih tumbuh di
pasar negara developing dan underdeveloping.
Namun, untuk masuk ke pasar negara berkembang ini upaya Wings dengan penetrasi
produk detergennya cukup brilian karena masuk dengan ukuran kecil, ½ kg dan 1
kg. Bandingkan dengan produsen asal AS atau Eropa yang mengemas produk
detergennya berukuran 3-5 kg.
Untuk bisa menjadi pemain global dan
bisa disejajarkan dengan perusahaan sekelas Unilever, Yadi menyarankan
agar Grup Wings terus meluaskan pasarnya ke negara berkembang
yang jumlah penduduknya banyak seperti Amerika latin, India, termasuk ke Cina. Sementara Handito menyarankan
agar Grup Wings membangun merek dan tim pemasaran di luar negeri untuk
lebih bisa menggarap pasar luar. Ia menandaskan, jaringan distribusi ke luar
negeri perlu diperkuat. “Saya harapkan Grup Wings bisa jadi
seperti P&G-nya Indonesia,” katanya.
Menurut A.B. Susanto, Managing
Partner The Jakarta Consultant Group, kelompok usaha yang sekarang
dimotori generasi kedua Katuari ini sudah menunjukkan eksistensinya di
pasar regional. “Beberapa produknya diekspor ke beberapa negara,”
imbuhnya. Untuk menjadi pemain global, menurutnya, harus mempunyai visi
yang diikuti dengan perencanaan strategi perusahaan yang bagus. Dari rekam
jejak perjalanan Grup Wings, kelompok usaha ini dijalankan dengan visi dan
konsep yang jelas.
Menurut Yadi, Grup Wings yang
tumbuh dari bisnis keluarga ini unik sekali karena melibatkan semua keluarga, sampai om,
tante, dan keponakan pun dilibatkan. “Mereka bisa kompak bekerja
menumbuhkan perusahaan,” katanya. Berbagai kalangan memang menilai meski
perusahaan keluarga, Wings sangat solid. Meski menguasai kepemilikan, di
beberapa perusahaan keluarga Katuari tak selalu menjadi pucuk pimpinan. Sejauh
ini Handito menilai, keluarga Katuari men-treat bisnisnya dengan
profesional. Mereka juga banyak menggunakan tenaga profesional di perusahaan.
“Dan hasilnya terlihat dari pencapaian mereka sejauh ini,” ujarnya.
STUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
Yang dimaksud dengan struktur organisasi adalah suatu susunan dengan
hubungan antar bagian dalam organisasi maka para karyawan dapat mengetahui
dengan jelas tugas, wewenang, dan tanggung jawab mereka sehingga dapat terjalin
kerjasama yang efektif dan efisien untuk mencapai tugas perusahaan.
Keterangan di bawah ini merupakan tugas dari struktur
organisasi Wings :
1. Pemasaran dan sales
penjualan
a
Mengidentifikasikan target
pasar dan pesaing potensial, mengidentifikasikan kebutuhan pelanggan.
b
Pengembangan produk terintegrasi
strategis untuk setiap merek dan menciptakan identifikasi merek.
c
Menganalisis tren pasar dan
menyiapkan srategi pemasaran yang tepat untuk target pasar, menjual produk
Wings.
d
Mampu mengembangkan dan
mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan, membantu pelanggan dalan
pemasaran produk.
e
Mengidentifikasaikan peluang
usaha dan berkomunikasi kepada pelanggan.
f
Mengembangkan kerjasama
dengan pelanggan sehingga dapat memperluas bisnis dan menghasilkan keuntungan
maksimal baik kepada pelanggan dan perusahaan.
2. Produksi dan Enginering
Untuk bertanggung jawab dalam menjaga proses produksi
untuk mencapai target produksi dengan tetap berkonsentrasi pada kualitas
barang, peralatan, pemeliharaan, dan efesiensi penggunaan bahan baku.
3. Finance dan Accounting
a
Harus mengerti administrasi,
akuntansi dan konsep-konsep keuangan
b
Pengorganisasian AP & AR
Pemantauan arus kas dan pengoptimalkan keuntungan jangka panjang
c
Menganalisis data akuntansi,
mengidentifikasi masalah dan merencanakan perbaikan sistem
d
Bekerja sama dengan
penjualan, pemasaran dan logistik Departemen, serta departemen lain
4. Logistik
a
Melibatkan Purchasing,
Supply Chain Management, dan distribusi departemen
b
Memahami pembelian dan memilih mengevaluasi
pemasok, memelihara hubungan dengan pemasok sehingga dapat meningkatkan
kelancaran dan efisiensi perusahaan
c
Pemahaman yyang jelas
tentang konsep manajemen lantai suplay dan teknik, mampu berfikir strategis dan
taktis
d
Tingkat tinggi pemecahan
masalah keterampilan dan kemampuan komunikasi
5. Teknologi Informasi
a
Mampu memiliki TI yang baik
b
Mampu tur jaringan dan
berurusan dengan masalah yang timbul dilapangan
c
Harus mengatur perangkat
keras, memiliki pengetahuan tentang pemprograman yang solid dan analisis sistem
yang mampu memberikan solusi untuk masalah
d
Mampu mengembangkan dan
memelihara komunikasi canggih dan sistem informasi juga mampu bekerja dengan
departemen lain
6. Sumber Daya Manusia
a
Berkomitmen utuk
pengembangan sumber daya manusia dan organisasi sehingga dapat meningkan
efisiensi dan produktivitas bisnis dan nilai terus meningkat baik untuk
perusahaan dan karyawan
b
Harus memiliki pemahaman
mendalam dan penguasaan sumber daya manusia, rekrutmen dan pelatihan strategi,
serta kompensasi dan tunjangan
7. Riset dan Pengembangan
a
Harus memiliki latar
belakang yang solid dan penguasaan kimia dan penelitiaan
b
Mampu mengembangkan produk
yang ada sesuai dengan tren pasar
c
Bertanggung jawab untuk
memilih dan menerapkan standar penerimaan bahan baku dan perencanaan proses
yang efisien mampu memproduksi barang berkualitas tinggi
d
Mampu merancang kemasan yang
tepat sesuai dengan fungsi
e
Berkolaborasi dengan
pemasaran, produksi, logistik, dan departemen lainnya
PRODUK-PRODUK PERUSAHAAN
Sampai saat ini Wings telah memproduksi dan memasarkan lebih dari 40
produk. Dalam memasarkan produk-produk, perusahaan membagi dalam tiga divisi
yaitu :
1.
Produk rumah tangga antara
lain Wings biru, Ekonomi, Daia, So klin power, Boom, So Klin Softener, So Klin
Lantai Cleaner, Wings Porcelin Cleaner, Mama Lime, dan lain-lain.
2.
Personal Care antara lain
Ciptadent, Kodomo, dan Smile Up, Give, Nuvo, Page One, Emeron, Page One
Botanical Shampo, Hers dan lain-lain
3.
Makanan dan Minuman antara
lain Jas-Jus, Segar Dingin, Mie Sedaap, Kecap Sedaap dan lain-lain
STRATEGI PEMASARAN DAN PENGENDALIAN MUTU
Pemasaran adalah suatu proses sosial
dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan
keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang
bernilai satu sama lain, intinya, yaitu : kebutuhan, keinginan dan
permintaan,nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan, pasar dan
pemasar. Tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian
rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Proses pemasaran terdiri dari analisa peluang pasar, meneliti dan memilih pasar
sasaran, merancang pemasaran, merancang program pemasaran, dan
mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran. Strategi
pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran adalah :
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan
masyarakat
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum,
teknologi/fisik dan sosial/budaya. Sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari
sudut pendangan penjual (4 P) adalah tempat yang strategis (place), produk yang
bermutu (product), harga yang kompetitif (price) dan promosi yang gencar
(promotion). Sedangkan dari sudut pandang pelanggan (4 C) adalah kebutuhan dan
keinginan pelanggan (customer needs and wants), biaya pelanggan (cost to the
customer), kenyamanan (convenience) dan komunikasi (comunication). Tujuan akhir
dan konsep, kiat dan strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya
(“total Customer Statisfaction”)
a.KonsepPemasaran
1. .Kebutuhan,Keinginan
dan Permintaan
Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan manusia adalah keadaan dimana manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah ada dan terukir dalam hayati kondisi manusia. keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut. Keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial. Sedangkan
Permintaan adalah keinginan akan sesuatu yang didukung dengan kemampuan.
Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan manusia adalah keadaan dimana manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah ada dan terukir dalam hayati kondisi manusia. keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut. Keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial. Sedangkan
Permintaan adalah keinginan akan sesuatu yang didukung dengan kemampuan.
2. Produk
adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan
pelanggan. Pentingnya suatu produk fisik bukan terletak pada kepelikannya
tetapi pada jasa yang dapat diberikannya.
3. Nilai,BiayadanKepuasan
Nilai adalah perkiraan pelanggan tentang kemampuan total suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap produk memiliki kemampuan berbeda untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi pelanggan akan memilih produk mana yang akan memberi kepuasan total paling tinggi.
Nilai adalah perkiraan pelanggan tentang kemampuan total suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap produk memiliki kemampuan berbeda untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi pelanggan akan memilih produk mana yang akan memberi kepuasan total paling tinggi.
4. Pertukaran,
Transaksi dan Hubungan
Kebutuhan dan keinginan manusia serta nilai suatu produk bagi manusia tidak cukup untuk menjelaskan pemasaran. Pemasaran timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan serta keinginannya dengan pertukaran. Pertukaran adalah salah satu cara mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran merupakan proses dan bukan kejadian sesaat. Masing-masing pihak disebut berada dalam suatu pertukaran bila mereka berunding dan mengarah pada suatu persetujuan. Jika persetujuan tercapai maka disebut transaksi. Transaksi merupakan pertukaran nilai antara dua pihak. Untuk kelancaran dari transaksi, maka hubungan yang baik dan saling percaya antara pelanggan, distributor, penyalur dan pemasok akan membangun suatu ikan ekonomi, teknis dan sosial yang kuat dengan mitranya. Sehingga transaksi tidak perlu dinegosiasikan setiap kali, tetapi sudah menjadi hal yang rutin. Hal ini dapat dicapai dengan menjanjikan serta menyerahkan mutu produk, pelayanan dan harga yang wajarsecarakesinambungan.
Kebutuhan dan keinginan manusia serta nilai suatu produk bagi manusia tidak cukup untuk menjelaskan pemasaran. Pemasaran timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan serta keinginannya dengan pertukaran. Pertukaran adalah salah satu cara mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran merupakan proses dan bukan kejadian sesaat. Masing-masing pihak disebut berada dalam suatu pertukaran bila mereka berunding dan mengarah pada suatu persetujuan. Jika persetujuan tercapai maka disebut transaksi. Transaksi merupakan pertukaran nilai antara dua pihak. Untuk kelancaran dari transaksi, maka hubungan yang baik dan saling percaya antara pelanggan, distributor, penyalur dan pemasok akan membangun suatu ikan ekonomi, teknis dan sosial yang kuat dengan mitranya. Sehingga transaksi tidak perlu dinegosiasikan setiap kali, tetapi sudah menjadi hal yang rutin. Hal ini dapat dicapai dengan menjanjikan serta menyerahkan mutu produk, pelayanan dan harga yang wajarsecarakesinambungan.
5. Pasar
Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Istilah pasar untuk menunjukan pada sejumlah pembeli dan penjual melakukan transaksi pada suatu produk.
Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Istilah pasar untuk menunjukan pada sejumlah pembeli dan penjual melakukan transaksi pada suatu produk.
6. Pemasaran
dan Pemasar
Pemasaran adalah keinginan manusia dalam hubungannya dengan pasar, pemasaran maksudnya bekerja dengan pasar untuk mewujudkan transaksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasar adalah orang yang mencari sumberdaya dari orang lain dan mau menawarkan sesuatu yang bernilai untuk itu. Konsep Pemasaran Berwawasan Produk
Pelanggan akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik dan inovatif dalam hal ini memuaskan perhatian untuk membuat produk yang lebih baik dan terus menyempurnakannya.
Pemasaran adalah keinginan manusia dalam hubungannya dengan pasar, pemasaran maksudnya bekerja dengan pasar untuk mewujudkan transaksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasar adalah orang yang mencari sumberdaya dari orang lain dan mau menawarkan sesuatu yang bernilai untuk itu. Konsep Pemasaran Berwawasan Produk
Pelanggan akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik dan inovatif dalam hal ini memuaskan perhatian untuk membuat produk yang lebih baik dan terus menyempurnakannya.
A Konsep
Pemasaran Berwawasan Menjual
Pelanggan dibiarkan saja, pelanggan tidak akan membeli produk industri dalam jumlah cukup sehingga harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Konsep ini beranggapan bahwa pelanggan enggan membeli dan harus didorong supaya membeli.
Konsep Pemasaran Berwawasan Pemasaran
Kunci untuk mencapai tujuan industri terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada saingannya. Konsep berwawasan pemasaran bersandar pada empat pilar utama, yaitu
1.pasar sasaran,
2. kebutuhan pelanggan,
3. pemasaran yang terkoordinir serta
4. Keuntungan.
Konsep ini telah dinyatakan dalam banyak cara :
• Memenuhi kebutuhan dengan menguntungkan
• Temukan keinginan dan penuhilah
• Cintailah pelanggan bukan produknya
• Dapatkanlah sesuai kesukaan anda
• Berusaha sekuat tenaga memberikan nilai, mutu dan kepuasan tertinggi bagi uang pelanggan.
Konsep Pemasaran Berwawasan Bermasyarakat
Konsep ini beranggapan bahwa tugas industri adalah menentukan kebutuhkan, keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhi dengan lebih efektif serta lebih efisien daripada saingannya dengan cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan pelanggan dan masyarakat. Konsep pemasaran bermasyarakat meminta pemasar untuk menyeimbangkan tiga faktor dalam menentukan kebijaksanaan pemasaran, yaitu
1. keuntungan industri jangka pendek,
2. kepuasan pelanggan jangka panjang dan
3. kepentingan umum dalam pengambilan keputusan.
Pelanggan dibiarkan saja, pelanggan tidak akan membeli produk industri dalam jumlah cukup sehingga harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Konsep ini beranggapan bahwa pelanggan enggan membeli dan harus didorong supaya membeli.
Konsep Pemasaran Berwawasan Pemasaran
Kunci untuk mencapai tujuan industri terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada saingannya. Konsep berwawasan pemasaran bersandar pada empat pilar utama, yaitu
1.pasar sasaran,
2. kebutuhan pelanggan,
3. pemasaran yang terkoordinir serta
4. Keuntungan.
Konsep ini telah dinyatakan dalam banyak cara :
• Memenuhi kebutuhan dengan menguntungkan
• Temukan keinginan dan penuhilah
• Cintailah pelanggan bukan produknya
• Dapatkanlah sesuai kesukaan anda
• Berusaha sekuat tenaga memberikan nilai, mutu dan kepuasan tertinggi bagi uang pelanggan.
Konsep Pemasaran Berwawasan Bermasyarakat
Konsep ini beranggapan bahwa tugas industri adalah menentukan kebutuhkan, keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhi dengan lebih efektif serta lebih efisien daripada saingannya dengan cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan pelanggan dan masyarakat. Konsep pemasaran bermasyarakat meminta pemasar untuk menyeimbangkan tiga faktor dalam menentukan kebijaksanaan pemasaran, yaitu
1. keuntungan industri jangka pendek,
2. kepuasan pelanggan jangka panjang dan
3. kepentingan umum dalam pengambilan keputusan.
Kepuasan Pelanggan Sepenuhnya (Total
Customer Satisfaction)
Kepuasan
adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil)
yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Jadi tingkat kepuasan adalah
fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan.
Kepuasan pelanggan sepenuhnya dapat dibedakan pada tiga taraf, yaitu:
1. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar pelanggan,
2. Memenuhi harapan pelanggan dengan cara yang dapat membuat mereka akan kembali lagi.
3. Melakukan lebih daripada apa yang diharapkan pelanggan.
Dari ketiga taraf diatas, keberhasilan dapat dicapai apabila sudah mencapai ketaraf 3, yaitu yang paling memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Setiap orang di Industri mempunyai pelanggan yang harus dipuaskannya. Ini yang pertama-tama harus disadari setiap karyawan. Langkah pertama dalam usaha memuaskan pelanggan adalah menentukan dan mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan pelanggan.
Kepuasan pelanggan sepenuhnya dapat dibedakan pada tiga taraf, yaitu:
1. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar pelanggan,
2. Memenuhi harapan pelanggan dengan cara yang dapat membuat mereka akan kembali lagi.
3. Melakukan lebih daripada apa yang diharapkan pelanggan.
Dari ketiga taraf diatas, keberhasilan dapat dicapai apabila sudah mencapai ketaraf 3, yaitu yang paling memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Setiap orang di Industri mempunyai pelanggan yang harus dipuaskannya. Ini yang pertama-tama harus disadari setiap karyawan. Langkah pertama dalam usaha memuaskan pelanggan adalah menentukan dan mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan pelanggan.
SDM/CARA
PENGREKRUTAN KARYAWAN
Formulir Aplikasi
Semua aplikasi harus melalui bagian aplikasi di
website Wings. Beberapa poin yang harus dipertimbangkan antara lain:
Test Aptitude Online
Jika aplikasi Anda berhasil Anda akan diminta untuk
menyelesaikan test Aptitude untuk bisa melanjutkan ke tahap seleksi
selanjutnya.
Alokasikan 1 jam bagi Anda untuk menyelesaikan tes
tersebut.
Assessmen oleh Manager Fungsional
Jika Anda berhasil melewati Aptitude test, Anda akan
diundang ke kantor kami untuk di evaluasi secara langsung oleh Manajer
Fungsional kami.
Assessment Center
Ini merupakan langkah akhir dari evaluasi ,
dilaksanakan pada bulan Juni 2012.
Satu hari kegiatan ini akan termasuk :
- Diskusi
kelompok
- Presentasi
- Wawancara
mendalam
Beberapa dari kegiatan ini didesain sesuai dengan studi
kasus bisnis terkait yang memungkinkan kami melihat potensi Anda sekaligus
memberikan gambaran bagaimana bekerja di Wings.
Meskipun studi kasusnya terkait dengan isu bisnis,
namun Anda tidak harus memiliki pengetahun bisnis yang komprehensif untuk bisa
menyelesaikannya, Anda harus bisa menggunakan kemampuan berfikir secara logis
dan lateral, gunakan pengalaman Anda dan kemampuan interpersonal.
Penawaran
Pengumuman hasil dari proses tersebut 24 jam sejak
proses assessment Anda.
Jika Anda berhasil, anda akan ditawarkan untuk
menempati salah satu posisi di fungsi
KESIMPULAN
Berdasarkan artikel tersebut dapat
disimpulkan bahwa strategi pemasaran dan pengendalian mutu Wings Group telah
sesuai dengan prosedur yang ada dan dapat dikatakan sukses, karena pertama
Wings menghasilkan produk yang terjangkau masyarakat luas. Kedua, kuat dalam
jaringan distribusisehingga ketika meluncurkan produk baru lebih mudah dengan
dukungan distribusi yang luas dan dalam. Ketiga, menguasai industri oleochemical sehingga
industri toiletris bisa dikuasai.
Kekuatan Grup Wings di bisnis
toiletris karena menguasai juga bisnis hulunya. Wings memang sangat
visioner dan mempunyai konsep yang jelas dalam menggarap industri. Pola
ekspansi Grup Wings biasanya dengan lebih dulu menguasai industri hulu sebelum
menggarap hilirnya. Di industri hulu yang menjadi kekuatannya, Grup
Wings menjadi produsen alkylbenzene – bahan baku utama
detergen – terbesar di Asia Pasifik lewat PT Unggul Indah Cahaya. Dengan
kapasitas terpasang lebih dari 200 ribu metrik ton per tahun, perusahaan ini
memasok Wings dan sejumlah produsen lokal, serta melempar ke negara ASEAN,
Eropa, Amerika Serikat dan Australia. Untuk menjadi pemain global, Wings
Group harus mempunyai visi yang diikuti dengan perencanaan strategi
perusahaan yang bagus. Dari rekam jejak perjalanan Grup Wings, kelompok
usaha ini dijalankan dengan visi dan konsep yang jelas.